Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 5)

Kompas.com - 07/04/2017, 07:00 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Baru tahu

Dia sendiri mengaku baru tahu tentang ganja yang ditanam adiknya itu setelah Fidelis tersangkut proses hukum. Selama ini, mereka hanya tahu itu adalah tanaman obat.  

"Sebelum kasus ini mencuat, saya tidak tahu tentang hal-hal itu. Baru setelah ditahan, Fidelis menceritakan semuanya," ungkap Yohana.

Jumlah pohon ganja yang ditanam Fidelis sebanyak 39 batang. Ganja sebanyak itu diperlukan Fidelis untuk dijadikan ekstrak. Namun, tidak semua bagian tanaman itu dia gunakan.

"Ganja itu dia tanam sendiri, karena dengan menanam sendiri, dia bisa mendapatkan ganja berkualitas. Hanya ganja berkualitas yang bisa dijadikan obat," ujar Yohana.

Jumlah 39 batang itu sebenarnya belum seberapa jika dibandingkan dengan kebutuhan pengobatan untuk istrinya.

Setiap 1 gram bunga betina, hanya bisa menghasilkan 3 cc ekstrak. Sedangkan luka-luka dekubitus istrinya yang harus diobati banyak dan besar-besar. Semua teknik yang digunakan Fidelis itu diperolehnya dari internet dan literatur asing.

Harapan

Namun, semua upaya dan perjuangan Fidelis supaya kedua anaknya tetap memiliki ibu harus berakhir. Istrinya meninggal dunia ketika secercah harapan untuk sembuh dengan perawatan menggunakan ekstrak ganja terenggut atas nama hukum.

Segenap keluarga berharap, semoga penegak hukum bisa lebih mengedepankan sisi kemanusiaan dalam penanganan kasus Fidelis.

"Fidelis tidak berniat jahat. Dia hanya berniat menyelamatkan istrinya, setelah sejak tahun 2013 semua rumah sakit yang didatangi menyerah dan hanya bisa memberi solusi dibawa pulang saja," ungkap Yohana.

"Oleh karena itu, keluarga berharap supaya Fidelis bisa segera dibebaskan, sehingga kedua anaknya bisa mendapatkan haknya untuk dirawat & diasuh oleh orang tuanya," tutup Yohana.

Bersambung

 

 

Kompas TV Fidelis Tanam Ganja Demi Pengobatan Istri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com