Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kevin Sanjaya, dari Juara Tarkam hingga All England

Kompas.com - 15/03/2017, 19:27 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Setelah lulus SD tahun 2007, Kevin kemudian diterima di PB Djarum di Kudus. Lalu di 2009 ke Jakarta dan terakhir di Pelatnas Cipayung sejak lima tahun terakhir.

 

Fokus di Bulu Tangkis

Berbeda dengan kakaknya, Nico, yang fokus di bidang akademisi, Kevin memantapkan pilihannya di bulu tangkis dengan dukungan kedua orangtuanya.

"Saya selalu dukung apapun keinginan anak saya. Sekarang kakaknya Kevin, kuliah di Udayana. Mereka terpaut sekitar 3 tahun," jelas Gik.

Tahun 2016 Kevin juga berhasil meraih tiga kali medali emas pada gelaran bulu tangkis yang diadakan Badminton World Federation (BWF), yaitu pada Australia Terbuka, India Terbuka, dan China Terbuka. Kevin berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon.

"Dengan pasangannya yang sekarang mereka sudah bertanding bersama sekitar 5 tahun hingga jadi juara All england," jelasnya.

(Baca juga: Sinyo, Penyeimbang Kevin Sanjaya)

Keputusan Kevin untuk fokus di dunia bulutangkis membuat ia harus berpisah dari keluarga. Sejak berusia 11 tahun, Kevin kecil yang baru saja lulus SD sudah harus hidup mandiri di PB Djarum Kudus dan hanya mendapatkan kesempatan pulang ke Banyuwangi setahun dua kali.

Sedangkan kini, ia bisa pulang setahun kini. Jika pulang, biasanya Kevin jalan-jalan mengelilingi Banyuwangi.

Menurut Niawati, ibu Kevin, anaknya terakhir pulang pada libur Natal dan Tahun Baru pada 2016 lalu. Kesempatan tersebut selalu dimanfaatkan Kevin untuk berwisata bersama kakak dan keluarganya.

"Tahun kemarin saat pulang dia ke Pulau Tabuhan dan ke Ijen. Dia memang suka traveling. Anaknya nggak bisa diam," kata Niawati.

Niawati mengaku, dia dan suaminya memang hobi berolahraga. Bahkan rumahnya, digunakan warga sekitar untuk senam tiga kali dalam seminggu. 

Di rumahnya, sambung Niawati, terdapat meja pingpong yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Bahkan di toko miliknya, ia menjual raket bulu tangkis.

Sampai sekarang, Niawati merasa seperti mimpi ketika pertama kali mengantar Kevin ke PB Djarum karena seleksi untuk masuk kesana sangat ketat. Ia dan suami juga mengidolakan pemain bulutangkis legendaris, salah satunya Christian Hadinata yang ditemui mereka saat mengantar Kevil berlatih.

"Saat ketemu langsung Cristian di Djarum, saya sempat seperti tidak percaya.Saya dan suami memang mengidolakan dia. Dulu saat Susi menang di Barcelona saya sampai nangis dan sekarang anak saya sendiri yang juara. Ini benar-benar berkat dari Tuhan,"jelasnya.

Menurut Niawati, walaupun anaknya tidak tinggal serumah dengannya, komunikasi dengan Kevin berjalan dengan baik dan tiap hari selalu menelpon ke rumah. Saat akan melangsungkan pertandingan, Kevin juga selalu meminta restu kedua orangtuanya.

"Beberapa hari sebelum tanding Kevin selalu meminta restu dan dia akan fokus pada pertandingannya. Untuk terakhir kemarin saat menang, papanya langsung menelpon dan mengucapkan selamat langsung kepada Kevin. Saya sebagai orang tua pasti sangat bangga," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com