PONTIANAK, KOMPAS.com - Lurah Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Zahrul Basim, diculik dan disekap oleh lima orang tak dikenal, Minggu (5/2/2017) dinihari.
Zahrul dijemput di rumahnya di kawasan Jalan Sepakat II sekitar pukul 03.00 WIB dan langsung dibawa menuju sebuah kafe yang terletak di belakang Kaisar Swalayan, Jalan Situt Mahmud, Pontianak Utara.
Penculikan yang disertai dengan kekerasan ini dialami oleh Zahrul sekitarnya dua jam sebelum akhirnya ia diserahkan para penculik ke Polsek Pontianak Timur pada pukul 05.00 WIB.
Akibat penculikan tersebut, Zahrul saat ini dirawat secara intensif di RS Untan, Pontianak. Saat ditemui di RS Untan, Zahrul menceritakan awal kisahnya mengalami penculikan tersebut. Saat dijemput, dia sedang tidur di rumahnya. Kemudian, dia terbangun karena pintu rumah digedor orang.
"Saat itu istri saya juga terbangun. Kemudian saya dibawa mereka (penculik) menggunakan mobil," ujarnya.
Selama disekap oleh penculik, Zahrul mengaku dianiaya, bahkan kepalanya sempat dipukuli menggunakan batako.
"Mereka nanya ke saya, apakah ada kaitannya (hubungan) dengan orang yang mereka cari. Mereka mencari orang yang melarikan uangnya. Saya juga tidak tau menahu tentang permasalahan mereka," ujar dia.
Zahrul menuturkan saat diculik, dia dipaksa untuk mengaku dan dipaksa mengaku kenal dengan Zainal, orang yang dicari oleh penculik. Karena, para pelaku penculikan itu menuduh kalau korban kenal apa tidak dengan Zainal, serta pacar Zainal yang bernama Wenti.
"Saya memang tidak kenal sama mereka (Zainal dan Wenti), dan memang tidak tau sama sekali," ujarnya.
Para penculik tersebut menyangka kalau lurah itu adalah teman Zainal dan sekongkol melakukan penipuan tersebut. Merasa tak mendapatkan jawaban yang memuaskan, para penculik itu kemudian membawanya ke Mapolsek Pontianak Timur, dengan maksud untuk melaporkan Zahrul atas tuduhan penggelapan uang.
"Mereka bawa saya ke Mapolsek dan melaporkan saya. Saya ditanya-tanya sama polisi. Siangnya saya laporkan mereka ke Polresta Pontianak," ujarnya.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyerahkan sepenuhnya kasus penculikan dan penganianyaan Lurah Bangka Belitung Laut kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penculikan tersebut.
"Saya serahkan semua ke polisi. Karena ini jelas penganiayaan, seorang lurah dijemput di rumahnya oleh sekelompok orang jam 03.00 WIB hanya pakai kaos oblong dan celana tidur," ujar Sutarmidji.
Diapun yakin pihak kepolisian akan menangani kasus yang sudah dilaporkan ke Polresta Pontianak.
"Saya yakin polisi akan tangani serius, ini bahaya kalau sudah cara seperti itu," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.