“Banyak pohon durian yang tidak berbuah. Termasuk jenis durian Kumbo Karno, khas durian sini yang banyak dicari orang ,” sebut dia.
Muslih mengaku sudah hampir 7 tahun jualan durian. Durian yang ia jual berasal dari wilayah Boja,Limbangan, dan Singorojo Kendal. Selain dari kebunnya, ia mendapatkan durian yang ia jual dari petani lainnya.
“Banyak durian yang rasanya kurang enak, karena kena air hujan,” terangnya.
Senada dengan Muslih, seorang pengepul durian, Akhmad Iksan, mengaku sangat sulit mendapatkan buah durian Kumbo Karno. Ini dikarenakan musim hujan yang diiringi angin kencang.
“Kebun durian milik saya gagal panen. Satu pohon, hanya ada beberapa buah saja. Itupun tidak semuanya enak rasanya, “ katanya.
Iksan mengaku, harga durian sekarang lebih mahal dibandingkan tahun kemarin. Durian yang biasanya sekitar Rp 30.000-Rp 50.000, sekarang mencapai Rp 60.000 sampai Rp 80.000. Padahal itu, durian biasa.
“Kalau musim durian tahun -tahun lalu, harga Rp 80.000, sudah bisa mendapat durian Kumbo Karno, “ ujarnya.
Warga Kertosari Singorojo Kendal itu menambahkan, musim durian biasanya jatuh pada awal bulan Desember hingga bulan Maret. Puncaknya, sekitar bulan January hingga Februari.
“Dulu, omzet saya sehari, bisa mencapai Rp 10 juta. Kalau pas hari libur, sampai dua kali lipatnya. Tapi sekarang, Rp 10 juta per hari itu, bila hari libur. Untuk hari biasa, di bawahnya, “ katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.