Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Orang Bunuh Diri di Gunungkidul Selama 2016

Kompas.com - 02/01/2017, 18:49 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2016 tercatat terjadi 30 kasus.

"Tahun 2016 ada 30 orang meninggal gantung diri," ucap Kapolres Gunungkidul AKBP Nugrah Trihadi, Senin (02/01/2017).

Nugrah menuturkan, pada tahun 2016 peristiwa bunuh diri paling banyak terjadi di Kecamatan Semanu. Setelah itu, disusul Kecamatan Wonosari.

"Dalam setahun di Semanu ada enam orang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kecamatan Wonosari ada lima orang," bebernya.

Jumlah peristiwa bunuh diri pada tahun 2016 ini meningkat dibanding 2015 lalu sebanyak 28 kejadian.

Berdasarkan latar belakangnya, lanjut Nugrah, sebagian besar orang yang nekat bunuh diri karena ekonomi. Selain itu, karena menderita sakit yang tidak kunjung sembuh.

"Setiap kejadian kita selalu meminta keterangan saksi-saksi. Dari data keterangan para saksi, (bunuh diri) karena tekanan hidup ekonomi dan sakit yang menahun," tandasnya.

Guna mengantisipasi dan mengurangi angka bunuh diri, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Gunungkidul dan tokoh masyarakat untuk terus melakukan sosialisasi. Pihaknya juga mengoptimalkan kerja Babinkamtibmas di masyarakat.

"Kita menggandeng pemkab dan tokoh masyarakat untuk melakukan sosialisasi agar tidak melakukan bunuh diri. Kita juga optimalkan kerja Babinkamtibmas di masyarakat," pungkasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com