Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Kalau Saya Menghargai Perbedaan, Bukan Berarti Iman Saya Luntur

Kompas.com - 23/12/2016, 16:06 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menekankan pentingnya keberagaman yang ada di Indonesia sekarang ini. Menurut dia, keberagaman adalah ciri keindonesiaan itu sendiri.

“Ini tidak hanya sunnatullah. Keberagaman itu karena kehendak-Nya, jangan punya obsesi melawan takdir tuhan,” kata Lukman, di Semarang, Jumat (23/11/2016).

Lukman mengkritik pihak yang ingin mengganti keberagaman dengan yang seragam. Sejumlah istilah seperti tepo seliro dan toleransi direduksi untuk seolah-olah mengurangi kadar keimanan. Menurut dia, menghargai perbedaan tidak akan melemahkan iman seorang.

“Kalau saya menghargai perbedaan yang lain, bukan iman saya luntur. Justru itu sesuai keimanan saya, menghargai dan menghormati semua, berharap ada toleransi. Jangan dibalik,” ujar dia.

Perbedaan yang ada, lanjutnya, tidak harus dilebur menjadi satu. Ia mencontohkan, pihaknya mendengungkan untuk menghormati yang puasa, dan yang tidak puasa. Lalu ada pihak yang memenggal kalimatnya, dipotong hanya menghormati yang tidak puasa. Hal itulah yang kemudian yang membuat suasana menjadi ramai.

“Selalu, kita dituntut saling menghormati, umat Kristiani merayakan Natal dihargai, berharap agar umat Kristiani menghargai saudara yang tidak merayakan. Dua-duanya berjalan seiringan,” kata dia.

Menag berpesan pada pihak yang berada di tengah atau moderat untuk berani eksis mengkampanyekan hal baik. Kaum moderat harus berani menjawab mereka yang berada di garis ekstrimis, baik ekstirmis kiri maupun ekstrimis kanan.

“Setiap agama memiliki keragaman paham. Varian faham keagamaan ini, lalu muncul paham yang ingin memaksakan satu faham saja ingin eksis, ini menyalahi dan menyimpang dari jatidiri Indonesia. Saya mengajak harus lebih eksis,” ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com