Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Somba Opu, Ikon Tua yang Berkilau

Kompas.com - 14/11/2016, 10:40 WIB

Somba Opu sebagai kawasan penjualan emas dibuka pada tahun 1970, pada era Wali Kota HM Dg Patompo. Melalui program masuk kampung dan mengisi kawasan-kawasan yang kosong, Patompo membuka sejumlah tempat sebagai kawasan perbelanjaan dan permukiman.

"Saat itu banyak penjual emas, tetapi menyebar di berbagai tempat. Lalu Patompo mengumpulkan mereka di Jalan Somba Opu. Sebenarnya sejak zaman kolonial, Makassar sudah terkenal dengan emas. Saat itu, Makassar punya dua komoditas unggulan dalam perdagangan, yakni emas dan beras," kata sejarawan Universitas Hasanuddin, Edward Poelinggomang.

Edward menjelaskan, sejarah emas di Makassar bermula saat Gorontalo yang menjadi penghasil emas berada di bawah koloni Mandar (Sulawesi Barat). Saat Mandar berada di bawah pengaruh Gowa, emas-emas ini kemudian dipasok ke Kerajaan Gowa. Dalam beberapa bagian isi Perjanjian Bongaya, emas juga disebut sebagai yang harus diserahkan.

"Emas di Makassar juga mendapat pengaruh dari Tiongkok karena saat Belanda membuka hubungan dengan Tiongkok, beberapa komoditas yang dibawa masuk adalah emas, porselen, dan sutra. Sejumlah pendatang Tiongkok kemudian membuka toko emas di sekitar Pelabuhan Makassar, yang sekarang menjadi Jalan Sulawesi," kata Edward.

Adapun Somba Opu dahulu adalah bagian dari kawasan Boulevard. Kawasan ini tak jauh dari Wilhelmina Park, tempat orang- orang atau pembesar Belanda menikmati matahari tenggelam. Seiring perkembangan, kawasan ini menjadi permukiman dan tempat usaha, seperti percetakan dan tukang jahit.

Sejak 1970, kawasan ini akhirnya menjadi pusat perdagangan emas dan sebagian oleh-oleh. Somba Opu kini punya dua peran, yakni pusat bisnis sekaligus wisata. Ke depan, Pemkot Makassar akan menjadikan Somba Opu sebagai pedestrian shopping centre untuk membuat orang jadi lebih nyaman berbelanja.

Meski hanya sepenggal jalan, Somba Opu terus berkilau sebagai kawasan bisnis yang jadi sumber penghidupan bukan hanya pemilik toko emas, melainkan juga ratusan pattimbang. Kilau ikon tua ini membuat Somba Opu jadi kawasan termahal di Makassar yang nilai lahannya dihitung berdasarkan kiloan emas. Somba Opu kini adalah kawasan seperti Ginza di Jepang. (M Final Daeng/Reny Sri Ayu)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 November 2016, di halaman 10 dengan judul "Somba Opu, Ikon Tua yang Berkilau".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com