KUPANG, KOMPAS.com - Damaris Neonufa (24), seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia di Malaysia.
Keluarga yang tak terima dengan kematian Damaris kemudian melaporkan Abraham Betty ke Kepolisian Daerah NTT, Sabtu (8/10/2016).
Abraham diketahui orang yang pertama kali merekrut Damaris dari kampung halaman perempuan tersebut.
Juru bicara keluarga Damaris, Eliaser Neonufa kepada Kompas.com, Sabtu petang mengatakan, keluarga melaporkan Abraham ke polisi karena dianggap orang yang paling bertanggung jawab atas kematian perempuan muda itu.
Eliaser mengatakan, Damaris meninggal di Malaysia pada Rabu (14/9/2016) lalu, karena sakit. Keluarga baru mengetahui Damaris meninggal pada Rabu (28/9/2016) setelah diberitahu oleh petugas dari Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga kerja Indonesia (BNP3TKI) Kupang, Dinas Sosial Kabupaten TTS dan Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten TTS.
“Keluarga baru dikasih tahu oleh para petugas dari BP3TKI dan dari Kabupaten TTS yang datang langsung ke rumah orangtua Damaris pada 28 September 2016 pekan lalu. Jenazah Damaris baru tiba Sabtu siang tadi sekitar pukul 13.00 Wita,” kata Eliaser.
Menurut Eliaser, Damaris mulai bekerja di Malaysia pada September 2012 lalu, tanpa persetujuan dari pihak keluarga dan aparat desa setempat. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar pihak kepolisian segera memroses laporan mereka tersebut.
Terkait dengan hal itu, Kepala Bidang Humas Polda NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast mengaku belum mengetahui adanya laporan polisi dari pihak Damaris.
“Nanti saya cek dulu karena untuk kasus trafficking penanganannya juga dilakukan secara komperhensif,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.