Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salman yang Pertama Serahkan Diri ke Polisi di Poso

Kompas.com - 09/08/2016, 13:02 WIB

PALU, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa terduga teroris Salman alias Opik merupakan anggota jaringan kelompok Santoso asal Bima yang pertama menyerahkan diri ke polisi.

Juru Bicara Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto mengatakan, saat ini Salman dalam keadaan pemulihan kesehatan dan psikologis. Setelah itu, polisi akan meminta keterangan untuk memastikan kapan dan peran apa keterlibatannya dalam kelompok Santoso.

"Data buronan tersisa tinggal 16 orang. Sebelumnya 24 orang, terbagi 16 orang meninggal dunia dan delapan menyerahkan diri, termasuk Salman," kata Hari seperti dikutip Antara, Selasa (9/8/2016).

Hari mengatakan, polisi akan melakukan pendekatan secara persuasif terhadap mereka yang menyerahkan diri. Polisi mengharapkan adanya kerja sama dari keluarga anggota kelompok Santoso karena apa pun bentuknya, upaya menyerahkan diri dapat terhindar dari risiko tindakan tegas aparat penegak hukum.

"Yang menyerahkan diri akan diberikan hak-haknya secara hukum, ibaratnya lebih mudahlah daripada dikejar-kejar," kata Hari.

Setelah Santoso alias Abu Wardah tewas dalam baku tembak pada medio Juli 2016, anak buahnya satu per satu menyerahkan diri ke aparat Satgas Operasi Tinombala.

Setelah Jumri alias Tahar menyerah kepada aparat Badan Intelijen Negara pada Minggu (7/8/2016), Salman alias Opik diantar keluarganya untuk menyerahkan diri ke polisi.

(Baca juga Seorang Buron Kelompok Santoso Menyerahkan Diri kepada BIN di Poso)

Salman merupakan adik sepupu dari istri Samil alias Nunung yang sebelumnya juga telah menyerahkan diri kepada aparat.

Salman dijemput pada Minggu sekitar pukul 15.30 Wita di Sungai Mati-mati, di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir.

Proses penjemputan di salah satu pondok warga itu disaksikan kerabat dekat, termasuk istrinya, serta tim gabungan Densus 88 dan anggota Polmas Desa Masani, dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com