Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! 20 Persen Takjil di Riau Mengandung Bahan Berbahaya

Kompas.com - 04/06/2016, 14:36 WIB

Tim Redaksi

Penjualan ikan berformalin itu berlangsung pada tengah malam sampai dinihari dan kemudian ikan-ikan tersebut langsung disalurkan ke beberapa kota di Riau.

Menurut Adrizal, persoalannya pengawasan ikan itu semestinya merupakan tugas dari Dinas Perikanan. Begitu juga dengan pedagang ayam potong berformalin yang mestinya diawasi Dinas Peternakan dan sayur berpestisida yang diawasi oleh Dinas Pertanian.

"Persoalan bahan makanan mengandung bahan berbahaya itu bukan hanya tugas kami, namun kami bersedia membantu apabila diminta dinas-dinas tersebut,” kata Adrizal.

Sulitnya memutus rantai penggunaan bahan berbahaya pada makanan itu, kata Adrizal, disebabkan penjualannya masih berlangsung bebas.

Rodamin, misalnya masih dijual di toko bangunan, adapun boraks selain dijual secara eceran di toko rempah-rempah juga dijual di di toko pupuk sementara formalin dijual di apotek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com