Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Bolangitang Bukan TKP Pemerkosaan Gadis Asal Manado

Kompas.com - 10/05/2016, 08:38 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS. com - Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung menyatakan, lokasi pemerkosaan massal yang terjadi pada gadis asal Manado SC (19) bukan terjadi di dua tempat. Menurut dia,  peristiwa tersebut tidak terjadi di Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

"Hasil penelitian di Polda itu TKP-nya ada di Gorontalo," ujar Marpaung saat konderensi pers di Mapolda Sulut, Senin (9/5/2016).

Dia menyatakan, berdasarkan laporan pemerkosaan dari ibu korban di Polresta Manado, TKP pemerkosaan berada di Bolmut sehingga dilimpahkan ke Polda Sulut.

Hal itu senada juga disampaikan oleh Wakapolda Sulut, Kombes Pol Sutrisno Yudi Hermawan yang mengatakan bahwa TKP Bolangitang tidak ada, peristiwanya terjadi di Gorontalo semua.

"Saksi juga mengatakan seperti itu, di dua tempat, Hotel Misfalah dan Hotel Amaris Gorontalo, " ujar Sutrisno.

Sebelumnya, sebagaimana laporan korban bersama orang tuanya di Polresta Manado, bahwa sebelum ke Gorontalo, korban bersama dua orang temannya singgah di Bolangitang.

Menurut keterangan korban kepada orang tuanya, selama dua hari di Bolangitang, korban mengaku diperkosa 15 orang pria. (baca: Gadis asal Manado Diperkosa 15 Pria hingga Korban Linglung)

Sementara itu, Direskrimum Polda Sulut Kombes Pol Pitra Ratulangi menambahkan bahwa pelaku pemerkosaan bukan 15 orang. Karena sesuai dengan keterangan saksi, laki-laki yang terkait dengan kasus ini ada enam orang, dua orang yang menyambut dan empat orang yang datang bergabung ke kamar hotel.

"Ditambah dengan Y dan M berarti mereka jumlahnya hanya delapan, sembilan dengan korban," ujarnya. (baca: Polisi Bantah Adanya Pemerkosaan Gadis Asal Manado oleh 15 Pria)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com