Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye ASI, Puluhan Ibu Berjarik Menyusui Bersama di Benteng Vredeburg

Kompas.com - 24/04/2016, 13:14 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemandangan berbeda tampak terjadi di Benteng Vredeburg Kota Yogyakarta, Minggu (24/4/2016) pagi. Di dalam benteng Belanda yang kini telah menjadi museum ini, terlihat puluhan ibu-ibu mengenakan jarik dan mengendong bayi.

Sejak pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, ibu-ibu bersama bayinya datang ke benteng Vredeburg Yogyakarta. Setibanya di dalam benteng, mereka lalu mengenakan jarik dan melakukan sesi foto bersama-sama di beberapa lokasi.

Sambil berfoto dan mengendong bayi, ibu-ibu dari Assosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ini juga membawa kipas yang bertulisakan antara lain, "Menyusui di mana pun", dan " ASI Ekslusif 0-6 Bulan".

Tak hanya itu, ibu-ibu dari AIMI Yogyakarta Ini juga menyusui anak-anak mereka secara bersama-sama. Uniknya, posisi saat ibu-ibu ini menyusui membentuk formasi angka 9.

"Kegiatan ini dalam rangka memperingati ulang tahun AIMI ke 9. Kegiatan ini serentak menyusui bersama ibu-ibu dan aktivis AIMI Nasional," ujar ketua Assosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Yogyakarta, Antonia Sinta saat ditemui Kompas.com di Benteng Vredeburg Yogyakarta, Minggu (24/04/2016).

Sinta mengungkapkan, selain memperingati hari ulang tahun AIMI ke 9, ini juga sebagai bentuk mengampanyekan serta menyosialisasikan bahwa kegiatan menyusui itu bisa dilakukan dimana saja kapan saja tanpa dibatasi ruangan khusus.

"Tentunya kami juga memperhatikan norma dan budaya. Sekarang kan sudah ada baju menyusui, lalu ada apron juga untuk menutupi," ujarnya.

Harapannya dengan adanya sosialisasi ini lanjutnya masyarakat bisa menyadari bahwa menyusui itu sebenarnya memberikan makan kepada anak. Sehingga bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Saat ini, sebutnya, pemerintah juga telah memfasilitasi untuk ibu menyusui. Misalnya, membuatkan ruangan kantor-kantor, bandara, terminal, dan pusat-pusat perbelanjaan. Hanya memang, belum sesuai dengan yang diharapkan.

"Kita mengapresiasi usaha dari pemerintah , namun memang belum sesuai yang dihatapkan. Ada yang ruanganya terlalu kecil, dekat kamar mandi, bahkan aksesnya sulit," kata dia.

Sementara itu, Cahyani Sri Afitri salah satu pengurus AIMI Bantul menambahkan, di Bantul sudah ada peraturan Bupati mengenai bagaimana kebutuhan ibu menyusui di ruang publik. Hanya memang dalam realisasinya masih belum maksimal, misalnya di pasar belum ada.

"Kami bersama AIMI dan Dinkes melakukan advokasi kepentingan dan masyarakat kalau menyusui itu sangat wajar dilakukan ditempat yang umum," ucapnya.

Afitri menyampaikan, advokasi juga dilakukan ke sekolah lewat program AIMI go to school. Inti dari advokasi ini, menyampaikan mengenai pentingnya asi, permasalahan-permasalahan saat menyusui dan menyusui dimanapaun dan kapanpun. Sehingga dengan pengetahuan ini, kelak ketika menjadi seorang ibu mereka tahu bagaimana pentingnya ASI.

"Kemarin baru 1 kali di SMA. Kan tidak semua sekolah bisa menerima hal seperti ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com