Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kutai Kartanegara Habiskan Rp 1 Miliar untuk Hibur Pemilihnya Setelah Menang Pilkada

Kompas.com - 27/03/2016, 14:47 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

"I'm gonna love you til the end, I'm gonna be your very true friend, I wanna share your ups and downs, I'm gonna be around..."

Richter dan Mikkel Lentz yang sangat atraktif tampaknya begitu senang dengan antusias penonton yang ikut bersenandung di hampir semua lagu seperti "The Actor", "25 Minutes", "Nothing to Lose", "Blue Night", "Sleeping Child", "Take Me to Your Heart", dan sederet hits lainnya.

"Are you happy? We are happy too," teriak Richter menanggapi penonton yang terus bernyanyi.

Pergelaran yang sebelumnya bernama Kukar Rockin’ Fest ini sejatinya adalah untuk penggemar musik cadas. Simak saja bintang-bintang tamunya sejak festival ini digelar lima tahun lalu. Sepultura, Testament, Helloween, dan Firehouse menjadi daya tarik ajang musik cadas ini.

Baru pada tahun kelima, Rock In Borneo menghadirkan Michael Learns To Rock (MLTR). Meski namanya rock, musik yang diusung grup band Denmark ini adalah musik pop yang manis (sweet pop/soft rock), easy listening, dan menjadi andalan lagu yang didengarkan bagi orang yang sedang kasmaran, jatuh cinta, atau patah hati oleh remaja yang tumbuh pada era 1990-an.

Tak heran, yang banyak menonton adalah ibu-ibu berusia 30-45 tahun, bercampur dengan remaja atau ABG yang masih belum ingin pulang setelah menonton musik metal.

Leah yang datang bersama dua sahabat dan tiga mahasiswa bimbingannya mengaku puas. Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman, ini bahkan tak malu-malu bergoyang.

"Puas banget, antusias, karena MLTR kan band internasional dan sangat terkenal saat saya masih remaja. Band yang kunanti-nanti karena hampir semua lagunya hafal," kata Leah yang datang dari Samarinda.

Hal senada juga diungkapkan Dini, penonton dari Balikpapan. Jarak sejauh 123 km yang ditempuh selama empat jam tak membuat dirinya lelah. Ia bahkan berjingkrak, melambaikan tangan, dan bersenandung di hampir semua lagu. "Kalau sudah begini, lupa sama anak dan suami di rumah," selorohnya tertawa.

Bupati Rita ajak suami

Puluhan ribu penonton membentuk lautan manusia berkaus hitam memenuhi Lapangan Panahan, Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Sabtu (26/3/2016) sejak pukul 10.00 Wita.

Pergelaran Rock In Borneo, sebuah ajang festival musik tahunan terbesar di Kukar, bahkan Kalimantan, menjadi ajang yang ditunggu para penikmat musik.

Alasan MLTR sendiri menjadi band pamungkas lantaran Rita Widyasari, Bupati Kutai Kukar, merupakan penggemar band ini. Ia hafal semua lagu-lagunya, apalagi "Paint My Love", karena ia pernah punya kenangan khusus pada lagu ini semasa masih pacaran dulu saat remaja.

Ia pernah diberi kaset MLTR oleh mantan pacarnya saat ia masih muda.

"Makanya, saya ajak suami ke sini karena dia cemburu (dengan kisah dulu)," kata Rita di atas panggung sembari menggandeng mesra tangan suaminya dan tertawa. Suaminya, Beni, ikut tersenyum mendengar celotehan istrinya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com