Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Angon Bebek, Kini Beternak Blog

Kompas.com - 04/03/2016, 07:00 WIB

Butuh waktu

Di tengah beragam usaha itu, Edho juga mengunggah beberapa video, yang dia anggap lucu dan menarik, ke Youtube. Itu dia lakukan setelah melihat ledakan lipsync duo Sinta dan Jojo lewat lagu "Keong Racun".

Akan tetapi, respons pengguna Youtube terhadap video Edho sepi-sepi saja. Edho sempat menjadi host acara komedi di sebuah stasiun televisi swasta, tetapi baginya itu kurang mendongkrak taraf hidupnya.

Hingga suatu hari, pihak Youtube mengontak dia untuk latihan membuat video. Rupanya, video-video Edho terdahulu di Youtube mendapat perhatian. Edho pun menyambut baik tawaran itu dan terus latihan hingga bisa seperti sekarang ini.

Dia memiliki pelanggan atau subscriber sebanyak 551.910 pengguna Youtube. Di Instagram, pengikutnya mencapai 718.000 akun.

Semua itu adalah sumber uang yang menghidupi Edho. Dia kini mempunyai mobil, apartemen, dan tiga pegawai yang membantunya berkreasi.

"Dulu, saya kos di bangunan tripleks, sekarang di apartemen. Semua itu dari Google atau Youtube."

Semua butuh waktu. Seperti halnya perjalanan hidup Hanny Kusumawati (31), yang kini dikenal sebagai penulis perjalanan. Awalnya, dia penulis cerita, proposal, hasil riset, cerita pendek, artikel, dan lain sebagainya. Kecintaan Hanny kepada dunia tulis-menulis itu muncul sejak dia kecil.

Tahun 2005, dia mulai menulis di blog pribadinya, Beradadisini.com, tentang pemikiran dan pengalamannya. Dua tahun kemudian, seiring populernya blog, tulisan Hanny dikenal banyak orang. Ketika Hanny mulai sering melakukan perjalanan, catatan pribadinya itu juga kemudian mencakup catatan perjalanan.

"Mungkin itu sebabnya ada orang-orang yang berpikir bahwa saya adalah seorang travel writer," kata Hanny.

Tulisan-tulisan itu yang kemudian mengantarkan Hanny ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Hongkong, Makau, Taiwan, India, Pakistan, Spanyol, Portugal, Ukraina, Kazakhstan, Perancis, dan Yunani. Tentu juga berbagai tempat di Tanah Air. Sebagian besar perjalanan itu didanai pengundang.

Kunci perubahan hidup Hanny, Eko, dan Edho adalah semangat untuk belajar agar keluar dari impitan hidup, serta bergaul dengan teknologi yang terus berubah. Mereka meyakini bahwa selama mau bekerja keras, hidup pun akan melunak dan berpihak kepada mereka.

Keyakinan itu juga yang dipegang Jumanto (40) alias Kang Jum, kuli bangunan yang merangkap sebagai bloger berkat ketekunannya belajar internet secara otodidak.

Tahun 2011, sejak ia mulai belajar, Jum tertarik dengan blog dan Adsense. Adsense adalah program kerja sama periklanan yang diselenggarakan Google. Pemasang iklan akan membayar lewat Google setiap kali iklan mereka yang berada di blog, Youtube, aplikasi bergerak, atau gim diklik oleh pengunjung. Dari tulisan-tulisan yang ia unggah di blognya, Jum mulai mendapat hasil. Mula-mula hanya 1 atau 2 dollar per hari lama-lama semakin besar.

"Saya ingin menunjukkan bahwa kuli bangunan itu bukan profesi yang rendah," kata Jum yang masih aktif menjadi kuli bangunan.

Kini, ada 12 blog yang masih aktif dikelolanya serta beberapa kanal Youtube. Sebagian besar dalam bahasa Inggris dan membahas, antara lain, tentang metafisika, perdagangan valuta asing, dan kesehatan.

Salah satu blognya, yakni Kangjum.com, didedikasikan bagi mereka yang ingin belajar internet marketing. Setiap malam, ada 3-20 orang yang rutin berkunjung ke rumahnya di Desa Singocandi. Jum tidak memungut bayaran. Ia juga melayani orang yang ingin belajar secara daring.

Adapun Eko, sempat punya 12 blog yang dimonetisasi. Sekarang, ia hanya menyisakan enam blog ditambah sejumlah aplikasi yang diluncurkannya di pelantar Android. Di situlah dia mendapat kejayaan dan pengakuan. Blog menjadi angsa bertelur emas. Eko yang dulu angon bebek, sekarang "beternak" blog.... (Mohammad Hilmi Faiq, Sri Rejeki, & Dwi As Setyaningsih)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Februari 2016, di halaman 24 dengan judul "Dulu Angon Bebek, Kini Beternak Blog".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com