Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanwil Kemenag DIY: Kabupaten Bantul dan Sleman Paling Rawan Gerakan Radikal

Kompas.com - 19/01/2016, 19:01 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY memetakan daerah-daerah yang dianggap rawan gerakan radikalisme dan konflik keagamaan.

Dari pemetaan yang dilakukan, Kabupaten Bantul dan Sleman dianggap sebagai daerah paling rawan kegiatan radikalisme dan konflik agama. 

"Kita memang sudah melakukan pemetaan sebelum peristiwa bom di Thamrin kemarin," kata Su'ud, Kepala Seksi Kemitraan Umat Islam Kemeneg DIY, saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/01/2016).

Su'ud menjelaskan, pemetaan yang dilakukan meliputi daerah rawan gerakan radikalisme dan rawan potensi konflik yang dilatarbelakangi masalah Agama di DIY.

Indikator kerawanan ini adalah data kejadian kekerasan yang berlatar belakang agama di kedua kabupaten tersebut.

"Kami terus memantau dan menghitung kejadian-kejadian di wilayah-wilayah DIY. Perhitungan itu lalu menjadi indikator pemetaan daerah rawan," papar Su'ud.

Berdasarkan pemetaan, kabupaten yang tergolong memiliki kerawanan tertinggi di DIY adalah Kabupaten Bantul disusul Kabupaten Sleman.

Dua kabupaten tersebut memiliki wilayah yang luas dan cukup banyak "pintu" masuk. Sehingga potensi masuknya faham radikalisme cukup besar.

Dari data yang dihimpun Kanwil Kementerian Agama DIY, aksi kekerasan berbau agama sering terjadi di dua kabupaten itu.

"Di Sleman kos-kosan sangat banyak, dan biasanya faham radikalisme masuk melalui perkumpulan-perkumpulan kecil. Bentuknya seperti berkedok pengajian," lanjut Su'ud.

Wilayah kota Yogyakarta, lanjutnya, berada di posisi tiga daerah paling rawan radikalisme dan konlfik agama.

Sebab, meski faham radikalisme cenderung memilih berproses di wilayah pinggiran, namun obyek-obyek vital pemerintahan berada di pusat kota.

"Di kota kan ada Gedung Agung, Kepatihan dan beberapa kantor lainya. Ini bisa berpotensi menjadi lokasi aksi," kata dia.

Di posisi rawan keempat adalah Kabupaten Gunungkidul dan terakhir Kulonprogo. Dua wilayah ini cenderung aman dan kondusif.

Sementara itu, Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Kemeneg DIY Solehan menambahkan, kanwil kemenag juga mendta ormas-ormas Islam di Yogyakarta.

Dari pemetaan yang dilakukan terdapat tiga ormas Islam yang mendapat pengawasan dan perhatian khusus.

" Semua ormas Islam kan ada di Yogyakarta. Tapi ada sekitar tiga (ormas) yang kita waspadai, sebab sering mengedepankan kekerasan," papar Solehan.

Kanwil Kemenag DIY, lanjut Solehan, secara rutin terus berupaya merangkul ketiga ormas tersebut dan melakukan dialog.

Diharapkan dengan dialog dan komunikasi yang terbuka, sikap mengutamakan kekerasan bisa diredam.

Dia menambahkan, di DIY sampai dengan saat ini pihaknya belum mendeteksi indikasi organisasi radikal seperti pelaku aksi teror bom di Jakarta beberapa hari lalu.

Meski demikian, pihaknya tetap akan terus melakukan pengawasan di berbagai wilayah di DI Yogyakarta.

"Kita secara kontinyu melakukan pengawasan dan dialog dengan tokoh-tokoh agama di daerah-daerah. Kita juga selalu berkoordinasi dengan berbagai instansi, kewaspadaan itu tetap," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com