Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" di Pasar, Gubernur Ganjar Bingung Tak Ada Warga yang Mengenalinya

Kompas.com - 02/01/2016, 20:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Pesona Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang biasanya 'populer' di tengah masyarakat Jateng, ternyata tak berlaku bagi masyarakat Pulau Karimunjawa. Banyak warga setempat tak mengenal sosok Gubernurnya itu.

"Ini tadi masyarakatnya kok tak kenal saya ya, agak aneh," kata Ganjar, seusai mengunjungi Pasar Karimunjawa Kabupaten Jepara, Sabtu (2/1/2015).

Saat kunjungan, Ganjar mengunjungi Pasar Karimunjawa, hingga berbincang-bincang dengan para pegagang, pembeli, hingga masyarakat biasa. Suara sayup terdengar dari beberapa ibu-ibu yang melihat sang Gubernur. Namun, mereka tak berani mendekat.

Kebanyakan tak mengetahui sosok pria berambut putih yang berkeliling pasar merupakan orang nomor satu di Jateng dan telah memimpin selama dua tahun.

Ganjar kali ini juga tampil santai hanya dengan menggunakan kaus merah, celana panjang dan mengenakan sepatu dan topi. Ia sempat mengelilingi jalanan Karimunjawa untuk jalan sehat.

Meski tak dikenali, Ganjar akhirnya membeli ikan kering hasil nelayan yang dijual di pasar. Di tempatnya membeli itu, pedagang juga tak mengenalnya. Barulah seusai keluar dari pasar, dia dikenali oleh warga.

Mereka yang mengenali lantas bersalaman, hingga berfoto bersama. Ganjar pun berseloroh soal budaya unik yang ditemuinya di Karimunjawa. Di sini, mayoritas kunci sepeda motor di tinggal di motornya.

"Jadi benar ya. Kunci motornya ditinggal. Kalau di Semarang ini (kunci ditinggal) langsung dicuri," canda Ganjar, yang didampingi Bupati Jepara Ahmad Marzuki dan Camat Karimunjawa.

Usai berkunjung, Ganjar berharap agar pertumbuhan ekonomi warga Karimunjawa bisa meningkat, seiring mulai ramainya Pulau Karimunjawa oleh wisatawan. Keberadaan pasar rakyat di Karimunjawa diharapkannya menjadi pusat ekonomi dan sirkulasi uang.

"Pasar itu tadi pusat ekonomi baru. Saya dengar, ketika kapal Cruise mampir, mereka langsung serobot habis," kata dia.

"Artinya kalau ada dukungan, misalnya kita tahu jadwalnya, bisa disiapkan pasokan yang diperlukan. Kalau itu terjadi, siklus ekonomi bisa meningkat, pertumbuhan bisa diprediksi," paparnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com