Perselisihan yang dipicu masalah politik desa itu berujung pada pembongkaran tiga kuburan yang usianya sudah cukup tua, Rabu (16/12/2015).
Tiga makam yang dibongkar itu adalah pusara Asmarah, Siri dan Moh Nur yang merupakan anggota keluarga dari Sanji (60), pendukung calon kades yang kalah.
Sedangkan tanah yang ditempati tiga makam tersebut adalah milik Satriyah (50) yang adalah saudara sepupu Sanji.
Perselisihan dua saudara itu setelah pelantikan Kades terpilih pada Senin (14/12/2015).
Sanji yang masih sakit hati karena jagoannya kalah, melarang Satriyah yang mendukung kades terpilih melintasi di halaman rumahnya.
Aksi Sanji itu kemudian dibalas Satriyah dengan berondongan kata-kata kasar.
"Bangkai keluargamu yang dikubur di tanah saya tolong dipindah juga," kata Komandan Kodim Letkol Arm Mawardi, menirukan kata-kata Satriyah.
Puncaknya, pembongkaran tiga makam dilaksanakan Rabu ini yang menjadi tontonan masyarakat setempat.
Meskipun bau menyengat menyebar ke seluruh penjuru, namun antusiasme masyarakat tetap tinggi menyaksikan perselisihan keluarga ini.
Sebelum pembongkaran tiga makam dilaksanakan, upaya mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak sudah dilakukan tokoh masyarakat setempat. Namun upaya itu menemui jalan buntu.
"Karena mediasi mentok, kami pasrahkan kepada kedua belah pihak karena kami tidak bisa memaksakan kehendak salah satu pihak," ungkap Mawardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.