Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Rusak Berat, Siswa SDN 234 Palembang Belajar Bergantian

Kompas.com - 02/12/2015, 22:04 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Malang benar nasib para siswa SDN Negeri 234 Palembang. Proses belajar terganggu karena mereka harus belajar secara bergantian.

Pasalnya sebanyak empat ruang belajar milik sekolah yang berlokasi di Lorong Swakarsa, Kelurahaan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang ini tidak bisa digunakan lagi.

Pihak sekolah pun terpaksa menerapkan sistem belajar mengajar secara bergantian. Beberapa kelas masuk pagi dan separuhnya lagi masuk siang.

Kondisi ini setidaknya sudah berlangsung selama empat tahun terakhir. Minimnya bantuan dari pemerintah, menyebabkan ruang kelas tersebut tidak bisa digunakan.

Setidaknya dari sejak dibangun sekitar tahun 1980 hingga sekarang, ruang kelas yang rusak tersebut memang belum pernah direnovasi.

"Sudah empat tahun sekolah ini dibiarkan rusak karena memang tidak layak untuk digunakan," ujar penjaga sekolah Ramlan, Rabu (2/12/2015) saat ditemui di lokasi.

Dari total empat ruangan, satu di antaranya sudah ambruk. Tiga ruangan lainnya sudah miring.

Beberapa dinding ruangan ada yang sudah jatuh dengan sendirinya. Beberapa seng sudah ada yang lepas.

Tiang kelas yang menunjang ruangan tersebut terlihat sudah rapuh. Seolah tak kuat lagi menahan beban di atasnya."

Jika kondisi ini dibiarkan ditakutkan sekolah tersebut akan ambruk.

"Kami takut anak-anak lagi bermain ada angin kencang ruangan bisa ambruk," katanya.

Selain itu, beberapa ruang kelas dan ruang guru yang masih digunakan kondisinya sudah cukup memprihatinkan. Beberapa lantai kelas sudah rusak.

Benerapa dinding mulai lepas. Namun pihak sekolah melakukan perawatan dengan seadanya.

Seperti menganti tiang yang telah rusak dengan tiang yang baru.

Dia khawatir dengan sekolah yang dia jaga. Walau berada di tengah kota namun sarana dan prasarananya sangat menyedihkan.

Ramlan tak percaya masih ada sekolah yang buruk di tengah kota sebesar Palembang. "Tidak percaya masih ada sekolah siswanya belajar bergantian," katanya.

Salah seorang guru sekolah itu, Desni mengatakan, kelas 3 dan kelas 5 terpaksa masuk siang. Setelah siswa kelas 1,2,4 dan 6 pulang.

Kondisi ini karena ruangan belajar mereka rusak. Sehingga tidak bisa digunakan untuk belajar mengajar. "Dari tahun 1980 belum pernah dibangun lagi," katanya.

Menurut dia, jika cuaca akan hujan mereka terpaksa memulangkan siswa. Karena ditakutkan nantinya ruangan belajar tersebut ambruk, dan menimpa siswa mereka.

"Ada sewaktu-waktu cuaca gelap angin kencang yang kita pulang. Kami terpaksa ada yang masuk pagi dan siang," katanya seraya menambahkan dinas terkait sudah mengetahui kondisi sekolah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com