Perempuan itu melanjutkan, pemilik rumah sakit bahkan mengatakan dia dan suaminya sengaja memanfaatkan kemiskinan mereka untuk memeras rumah sakit.
"Sadarnya kalian orang miskin gak tahu diuntung? Kau manfaatkan kemiskinan kau untuk meras aku! Sanggup kau membayar 37 juta? Sanggup kau? Hah? Sanggup kau?" kata Salmiah menirukan perkataan dokter tersebut.
Salmiah mengatakan, dia kemudian mencoba menjelaskan bahwa mereka tak memiliki niat untuk memeras. Mereka datang ke rumah sakit hanya itu berobat.
Padahal, menurut Salmiah, penyakit usus buntu suaminya tak kunjung sembuh lantaran diduga pihak rumah sakit melakukan malapraktik saat mengoperasi suaminya.
"Bernanah terus. Pertama datang dioperasi, terus hari keempat pulang. Karena nggak sembuh juga, datang lagi, operasi lagi. Tapi makin parah. Terus datang lagi yang ketiga kali," ujarnya.
Dugaan malapraktik tersebut merujuk pada kebijakan dokter yang membuka jahitan operasi suaminya dan donor darah sebanyak tiga kantung tanpa seizin dan sepengetahuan dirinya dan keluarga.
"Pas operasi ketiga, mereka beri perangsang untuk buang air besar dari lubang pantat. Dibawa ke ruang operasi. Saya bilang tunggu abang ipar saya dulu. Lalu saya turun beli pulsa. Tiba-tiba pas saya kembali, udah ternganga jahitannya. Itu tanpa seizin saya," dia menjelaskan.