Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Rinjani Waspada, Warga Sekitar Ditampung di Tenda Pengungsian

Kompas.com - 07/11/2015, 14:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, aktivitas Gunung Rinjani berstatus waspada.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat sudah menyiapkan sejumlah tenda pengungsian bagi warga di sekitar Gunung Rinjani yang terkena dampak erupsi.

"Untuk mengantisipasi dampak erupsi ini, BPBD sudah mendirikan tenda pengungsi di 9 lokasi," ujar Sutopo melalui siaran pers, Sabtu (7/11/2015).

Sembilan tenda pengungsian itu disebar, masing-masing di Lombok Utara sebanyak 4 tenda, di Lombok Barat sebanyak 3 tenda, dan di Lombok Tengah sebanyak 2 tenda.

Menurut Sutopo, meski statusnya waspada, belum ada urgensi untuk mengungsikan warga ke daerah lain. Selain membangun tenda pengungsian di daerah terdekat, BPBD juga membagikan 100.000 lembar masker kepada warga setempat.

Sutopo juga mengimbau masyarakat sekitar dan para wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah gunung.

"Pemukiman terdekat berada pada radius 9 kilometer," kata Sutopo.

Sutopo mengatakan, berdasarkan informasi visual dan data kegempaan dari Pos Pantau Gunung Rinjani, terlihat asap putih tebal tinggi 1.000 hingga 1.500 meter.

Sementara itu, sebaran abu vulkanik lebih sedikit dibanding sebelumnya, dominan di Selatan dan Barat Daya. Sementara berdasarkan evaluasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tingkat kegempaan Gunung Rinjani setelah erupsi pertama pada 25 Oktober 2015 masih menunjukkan peningkatan dalam amplitudo tremor.

"Dari 2 hingga 5 November 2015, hasil pengamatan menunjukkan bahwa tremor berkorelasi dengan erupsi yang terjadi secara menerus dari kerucut Gunung Barujari," kata Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com