"Saya hanya penerima manfaat, diserahkan kepada pihak ketiga, dan pihak ketiga yang memanfaatkan," ungkap Ridwan Kamil di Markas Polrestabes Bandung, Jumat (30/10/2015).
Bandung Bous on Tour (Bandros) mulai dikenalkan ke masyarakat Bandung bertepatan dengan tahun baru 2014 sebagai kendaraan wisata. Bus bertingkat itu merupakan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari swasta yang kemudian oleh Pemkot Bandung diserahkan kepada pihak ketiga.
Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, ada tiga pihak yang mengelola Bandros. Bandros berwarna merah dikelola oleh Badan Promosi Parawisata Kota Bandung (BP2KB), Bandros warna kuning dikelola komunitas Mang Dudung, sedangkan Bandros biru dikelola oleh Neneng Zuraidah yang merupakan ketua Organda Kota Bandung.
"Coba cek pengelola itu mereka yang didunia perhubungan. Salah satunya Ibu Neneng Zuraidah, artinya semua urusan administrasi, asuransi urusan pihak ketiga," ucapnya.
Emil tak mengetahui perihal izin operasional bus berpelat hitam itu.
"Tanya dulu ke Pak Kapolres, kalau pelat kuning itu kan dia rutin, ngetem, ini kan seperti orang pinjem mobil (rental). Saya tidak berwenang berwenang soal izin," jelasnya.
"Saya berkepentingan agar ini tidak terulang lagi semua sesuai prosedur. Kan tujuan kita membangun Bandung gitu ada gagasan, happy, aman tapi ternyata ada kendala nah saya cek juga," tambahnya kemudian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.