Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga Pulau Ay Harus Menyeberang Laut untuk Cari Air Bersih

Kompas.com - 30/10/2015, 13:39 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Kekeringan hingga kini masih melanda sejumlah wilayah di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

Dampak kekeringan tahun ini sangat serius bagi warga Pulau Ay yang tak memiliki persediaan air bersih.

Untuk medapatkan air bersih warga harus rela mengambil air dengan cara berlayar sejauh 10 mil.

Ongkos untuk mencari air ini sangat tinggi, karena warga harus membayar ongkos kapal hingga jutaan rupiah dan membayar harga air bersih.

Rahman Harun, seorang warga Pulau Ay mengatakan, kondisi tersebut telah terjadi kurang lebih sebulan lalu.

“Harga 30 liter air bersih Rp 5.000 dan air itu diambil dari Pulau Neira,” kata Rahman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/10/2015).

Menurutnya setiap hari warga harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk membeli air bersih dan menyewa perahu.

”Biasanya warga di sini mengandalkan air hujan namun karena kekeringan panjang stok air bersih yang ada di dalam bak sudah habis,” ujarnya.

Camat Banda, Kadir Sarlian kepada Kompas.com menjelaskan Pulau Ay memang tak memiliki sumber air bersih.

Sehingga, warga yang mendiami pulau itu biasanya mengambil air bersih dari pulau lain dengan menggunakan transportasi laut.

“Biasanya kita kirim bantuan air dengan menggunakan motor laut, tapi saat ini motor laut itu sedang rusak jadi masih diperbaiki. Motor itu biasa mengangkut 30 ton air,” ujar Kadir.

Dia menambahkan krisis air bersih di pulau yang dihuni sekitar 1.600 warga itu semakin parah karena kekeringan sehingga warga tidak bisa memanfaatkan air hujan.

”Krisis air bersih itu terjadi karena bak penampung air di sana sudah tidak ada isinya lagi. Warga di Banda sering kasih bantuan air ke warga Pulau Ay termasuk harga sewa motor laut itu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com