Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Diusulkan Raih Satya Lencana Kebaktian

Kompas.com - 07/10/2015, 19:40 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi kandidat peraih penghargaan Satya Lencana Kebaktian dari Presiden Joko Widodo pada puncak acara Hari Kesetiakawanan Sosial yang bakal digelar di Kupang, NTT 20 Desember mendatang.

Direktur Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Andi Hanindito mengatakan Ridwan Kamil dinilai mampu menangani masalah sosial kemanusiaan di Kota Bandung.

"Kami menemui Wali Kota Bandung bersama tim dalam rangka merespon aspirasi teman-teman Karang Taruna dan Pilar Sosial Kota Bandung yang mengusulkan kepada presiden agar Wali Kota Bandung mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kebaktian," ujar Andi usai berkunjung ke Balai Kota Bandung, Rabu (7/10/2015).

Salah satu indikator diusulkannya Ridwan Kamil mendapat penghargaan yakni, revitalisasi taman-taman tematik untuk membangun relasi sosial dalam bentuk monumental. "Dirintis dengan konsep-konsep lebih terukur. Tidak hanya sekedar eforia saja tapi parameternya jelas," tambah dia.

Sementara itu, Ridwan Kamil mengaku kaget dengan usulan pemberian penghargaan itu. "Saya juga tidak tahu kalau ada penganugerahan itu. Jadi tadi saya tanya maksudnya apa, ternyata yang dinilai itu adalah indeks kemasyarakatan, yaitu seberapa banyak warga Bandung bergotong-royong. Seberapa banyak warga Bandung sering berinteraksi dan mengikuti kerelawanan," paparnya.

Meski begitu, dia mengaku tersanjung mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Dia berpendapat, salah satu penilaian dari panitia yakni menjadi satu-satunya kota yang memberikan anggaran kepada unsur sosial seperti Karang Taruna dan PIPPK.

"Kita anggarkan hampir Rp 1 triliun selama lima tahun untuk penguatan indeks kemasayarakatan. Saya tidak meminta untuk diberi penghargaan karena hidup adalah kerja, karena itu kewajiban. Kalau itu diapresiasi dengan nilai yang komperhensif ya, itu terserah panitianya. Alhamdulilah berarti ada upaya kami yang diapresiasi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com