Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2015, 18:31 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com — Puluhan aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Yayasan Genesis, Bengkulu, menggelar aksi "Pulihkan Sumatera dari Asap". Dalam aksi tersebut, para aktivis justru mengatakan bahwa Malaysia dan Singapura juga harus bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

"Mengapa Singapura dan Malaysia harus bertanggung jawab karena mereka terlibat. Kebanyakan perusahaan yang membakar hutan dan lahan, yakni perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI), milik warga negara Malaysia serta Singapura. Investornya asal Malaysia dan Singapura," kata Ketua Yayasan Genesis, Berlian, Rabu (16/9/2015).

Ia melanjutkan, Malaysia boleh saja mengolok-olok Indonesia dengan tagar #TerimakasihIndonesia karena asap asal Indonesia. Namun, kedua negara itu seharusnya menyadari bahwa warga negara mereka yang menjadi investor juga ikut andil membakar lahan dan hutan di Indonesia.

Selanjutnya, dalam aksi yang disebut sebagai solidaritas untuk masyarakat di Jambi, Sumsel, Riau, dan Kalimantan, para aktivis ini juga mengkritik pemerintah yang menganggap musibah asap sebagai bencana. "Asap bukan bencana, tetapi kelalaian pemerintah dalam menjaga kawasan hutan yang tersisa," kata koordinator aksi, Uli Siagian.

Dengan menggunakan data Walhi Sumsel, para aktivis ini menyebutkan, sebagian besar titik api berada di kawasan konsesi perusahaan perkebunan. Pada 2014, titik api yang ditemukan di kawasan hutan Sumsel yang telah mendapatkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman (IUPHHK-HT) ditemukan 4.084 titik api di 150 konsesi dan 603 titik api di 85 konsesi izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam (IUPHHK-HA).

Lalu, pada 2015, terdapat 383 titik api di hutan tanaman industri dan 426 titik di konsesi perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan. Di Jambi, lanjutnya, 80 persen titik api berada di kawasan konsesi HTI. Di Riau, titik api mencapai 185 lokasi dengan 51 titik berada di HGU, 48 titik di HTI, 43 titik di areal terlindungi, 35 titik di Teso Nilo, dan 8 titik di Bukit Batabuh.

Para aktivis menyerukan, pengusutan tuntas pelaku kejahatan pembakaran hutan, peninjauan ulang HGI bermasalah yang di dalamnya terdapat titik api, hentikan politisasi asap, dan pemerintah harus memastikan keselamatan hutan yang masih tersisa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com