Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Tak Dikunjungi, Tanah Warisan Diserobot dan Dijual Orang

Kompas.com - 14/09/2015, 12:14 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Tak terima tanah warisan orangtuanya diserobot dan dijual orang, Theresa S Damanik (52), warga Tanah Tinggi, Kecamatan Sirimau, Ambon, mendatangi kantor polisi, Senin (14/9/2015).

Dia melapor ke polisi karena sebidang tanah pemberian ayahnya yang berlokasi di kawasan Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, telah digunakan untuk pembangunan rumah oleh orang lain.

"Jadi, penyerobotan tanah warisan ayah saya ini terjadi sejak bulan Juli 2015 lalu. Saat itu, saya masih berada di Jakarta," kata Theresa.

Dia mengungkapkan, sebelum ayahnya meninggal dunia, tanah itu diwariskan kepadanya. Namun, karena saat itu dia berada di Jakarta, dia tidak memperhatikan tanah tersebut. Saat ia kembali ke Ambon, ternyata tanah itu telah dijual orang.

"Saya kaget setelah melihat di tanah itu ternyata sudah ada orang yang membangun rumah. Saat saya tanya, ternyata mereka membeli dari warga Hative Kecil, Teluk Ambon, bernama Barbara Hunila. Jadi, saya langsung melaporkan pelakunya ke polisi," kata dia.

Kasubag Humas Polres Pulau Ambon Iptu Meity Jacobus mengatakan, korban mendatangi polisi karena sebidang tanah yang diwariskan ayahnya itu dijual orang lain. Adapun korban baru datang ke Kota Ambon untuk mengecek keberadaan tanah itu pada bulan Juli lalu.

"Sudah ada warga yang membangun rumah di atas tanah warisan ayahnya itu. Setelah korban mencari tahu, ternyata ada warga yang menjualnya," katanya.

Tak terima dengan kejadian itu, korban kemudian meminta Badan Pertanahan Nasional Kota Ambon untuk mengukur tanah pemberian ayahnya itu. Korban juga meminta penyerobot tanah untuk membuktikan sertifikat tanah yang dijual.

"Setelah itu, dia melaporkan ke polisi agar kasus ini segera diproses. Nanti, kami akan memanggil terlapor untuk meminta keterangannya," kata Meity.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com