"Ini langkah kecil namun berimbas nyata guna mempercepat hujan bila dilakukan secara serentak oleh penduduk Indonesia," kata Kepala Divisi Pengorganisasian dan Jaringan Walhi Bengkulu, Feri Van Dalis, Sabtu (12/9/2015).
"Sediakan ember, masukkan air sekitar 10 liter, dan masukkan garam setengah kilo dan diletakkan di luar. Biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 sampai dengan jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara," papar Feri.
Feri melanjutkan dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun. Semakin banyak warga yang melakukan ini di rumah, maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di udara dan mempercepat hujan.
"Kami berharap ini dilakukan setiap hari secara serentak pada jam tersebut," tambahnya.
Kampanye melawan asap tersebut menurutnya dilakukan atas bentuk keprihatinan atas musibah kebakaran lahan dan hutan mengakibatkan asap di beberapa wilayah di Indonesia.
Di Provinsi Jambi, kata Feri, hanya 5 persen dari udara di kawasan itu yang dinyatakan sehat.
Sementara itu berdasarkan rilis yang diberikan Stasiun Metereologi Kelas III Fatmawati Bengkulu, dan dari data modis satelit terra dan aqua, Sabtu (12/9/2015) pukul 05.00.WIB terdapat 16 titik api di Provinsi Bengkulu.
Penyebarannya adalah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kecamatan Pagar Jati 1 titik, Kabupaten Bengkulu Utara, Kecamatan Enggano, 1 titik, Kabupaten Kaur, Kecamatan Maje 3 titik, Kecamatan Nasal 2 titik, Kabupaten Seluma, Kecamatan Semidang Alas 1 titik.
Sementara itu total titik api di Pulau Sumatera mencapai 1.041 titik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.