PAMEKASAN, KOMPAS.com - Korban tenggelamnya kapal yang membawa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Pamekasan di Sabak Barenan, Selat Malaka, bertambah satu orang lagi.
Sebelumnya, tercatat korban tewas sebanyak enam orang yang masih memiliki pertalian keluarga.
Keenam korban itu adalah Abdul Hamid, Suna, Imam, Bunadin, Hosniah dan Hotimah, semuanya berasal dari Dusun Secang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan. Dua orang TKI lain yakni Imam dan Bunadin, dikabarkan selamat. Sedangkan empat orang lainnya, belum diketahui nasibnya.
Kini korban tewas menjadi tujuh orang setelah Yasir, warga Dusun Song Song, Desa Sana Lok, Kecamatan Waru, Pamekasan, dikabarkan meninggal dunia. Kabar soal meninggalnya Yasir dan TKI lainnya diterima Mohammad Huri, kakak korban, dari sang paman yang berada di Malaysia.
Huri mengatakan, kabar yang diperolehnya menyebut Yasir naik kapal yang sama dengan keenam korban tewas asal Desa Plakpak. "Misnadin, paman saya di Malaysia mengabari saya kemarin bahwa kapal yang ditumpangi Yasir tenggelam," kata Huri, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2015) malam.
Untuk memastikan identitas Yasir, pihak keluarga di Pamekasan mengirimkan foto korban ke kedutaan RI di Malaysia. "Kabarnya foto Yasir cocok dengan foto-foto korban yang ada di kedutaan," tambah Huri.
Kabar duka ini sampai juga ke telinga ayah dan ibu korban, Abdullah dan Supatma serta seluruh kerabatnya. Mereka sangat terkejut dengan musibah itu terlebih karena selama ini Yasir yang menjadi tulang punggung perekonomian keluarganya setelah enam tahun bekerja di Malaysia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.