Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal TKI Tenggelam, Bocah Berusia Dua Tahun Hilang

Kompas.com - 19/11/2014, 23:18 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tim Badan Search and Rescue (SAR) Nasional Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memastikan belum menemukan Yongki (2), anak dari pasangan Lambi dan Anti, keluarga TKI yang mengalami kecelakaan laut di perairan Kalabakan, Malaysia.

Kepala Badan SAR Nasional Kabupaten Nunukan, Okta Fianto mengatakan, hingga pukul 17.00 Wita, tim SAR yang melakukan pencarian di seputar muara sungai Kalabakan dan perairan Nunukan, tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Yongki.

“Tim selama satu hari ini memfokuskan pencarian pada kedua area perbatasan negara Indonesia dan Malaysia sebagai LKP. Kita sudah berkoordinasi dengan Police Marine DRM, Jabatan Pemetaan dan Ukur dan beberapa pihak lainnya dari Malaysia. Jika mereka menemukan korban di perairan mereka, mereka akan menginfokan ke kita, karena tim Basarnas tidak diperkenankan masuk kawasan mereka. Hingga pukul 17:00 Wita tadi, belum menemukan tanda-tanda," jelas Okta Fianto, Rabu.

Yongki merupakan satu dari enam penumpang kapal jungkung yang mengalami kecelakaan di perairan Kalabakan, Malaysia karena menghantam KM Rusdiansyah, kapal yang membawa barang campuran dari Tawau, Malaysia.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (18/11/2014) kemarin pukul 19.30 Wita. Kapal ketinting kayu bermesin 40 PK berencana berlayar ke Malaysia membawa enam penumpang yang merupakan satu keluarga. Saat tenggelam, nahkoda KM Rusdiansyah berhasil menolong lima penumpang lainnya, sementara satu lagi tenggelam. Korban tenggelam bernama Yongki berusia 2 tahun, terlepas dari pelukan ibunya, Anti saat kapal kayu mereka menabrak KM Rusdiansyah.

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara memastikan keluarga tersebut merupakan TKI ilegal yang akan pergi menuju Kalabkan, Malaysia. Sebab, mereka berangkat pada malam hari.

“Tenaga kerja kalau resmi itu berangkatnya siang. Kalau malam itu jelas tenaga kerja ilegal, apalagi berangkatnya bukan dari pelabuhan resmi," tandas Yermia Rande Sarina, kepala Seksi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program BP3TKI Kabupaten Nunukan.

"Pemberangkatan TKI legal memang hanya dari pelabuhan Tunontaka, operasional kapal menuju Tawau, Malaysia itu pukul 09.00 sampai pukul 14:00 Wita. Kalau lewat dari itu jelas tidak melalui prosedur," lanjut Yermia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com