Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi "Photo ID" Identifikasi Hiu Paus di Perairan Talisayan

Kompas.com - 31/08/2015, 11:11 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

“Oleh karenanya, dalam survei ini satu ekor betina yang terdentifikasi sebagai individu baru telah dipasang penanda satelit (satellite tag). Hasilnya akan dipantau jarak jauh melalui signal yang dikirimkan oleh satelit tag untuk dianalisis lebih lanjut," kata Abam.

Selain Photo ID dan penandaan satelit, untuk mengidentifikasi individu hiu paus juga dilakukan pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) yang berfungsi sebagai penanda permanen pada tiga ekor hiu paus jantan.

Oceantag yang merupakan alat scanner RFID yang telah dikembangkan oleh IPB dan WWF-Indonesia juga digunakan untuk memindai RFID yang dapat membantu untuk melakukan identifikasi secara teliti dan efisien. Pemasangan RFID berbasis Mikrokontroler ini sebelumnya sudah dilakukan di Teluk Cendrawasih.

Peneliti Hiu Paus dari IPB, Hawis Madduppa mengatakan, teknik ini merupakan teknik pelengkap dari Photo ID. Penggunaan scanner RFID sebagai penanda individu, dengan tambahan tanggal dan jam, memudahkan untuk perhitungan kemunculan individu yang berbeda di suatu wilayah.

Lebih lanjut, hasil pemasangan RFID ini juga akan terus dipantau oleh tim Whale Shark Indonesia. Tim Whale Shark Indonesia yang melakukan studi di empat lokasi berbeda di Indonesia masih akan terus melakukan pengumpulan data di Perairan Talisayan sampai dengan Oktober 2015.

Pengamatan berikutnya, masih memungkinkan perjumpaan terhadap individu baru. "Individu Hiu Paus baru di Talisayan masih mungkin bertambah, baik dari jenis kelamin jantan maupun betina seiring dengan bertambahnya waktu pengamatan," ungkap Mahardika Rizqi Hilmawan, Project Leader Whale Shark Indonesia.

Melihat besarnya populasi Hiu Paus di Talisayan menjadi peluang baik dalam pengembangan ekowisata, namun perlu disertai pengelolaan yang tetap memperhatikan kesejahteraan hewan (animal welfare) dan konsep yang lestari.

Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar acuan bagi Pemerintah dalam pengelolaan kawasandan konservasi Hiu Paus di Talisayan.

Kepala bidang Sumberdaya Kelautan dan Perikanan - DKP Berau, Yunda Zuliarsih, mengatakan, harapan Pemerintah Daerah dari hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi ini dapat dipergunakan sebagai indikator sebelum menetapkan Talisayan sebagai destinasi wisata di Kabupaten Berau.

“Hiu Paus dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata karena sifatnya yang cenderung bersahabat kepada nelayan, penyelam atau pun wisatawan. Sementara itu, regulasi kepariwisataan seperti aturan berinteraksi dengan Hiu Paus perlu disiapkan dan disosialisasikan agar ke depan pariwisata yang berkembang tidak mengganggu keberadaan Hiu Paus di Talisayan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com