Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan Gelar Kontes Akik, Batu Juara Langsung Dilelang

Kompas.com - 28/06/2015, 18:39 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Kontes batu akik di Kota Kolaka kali ini sangat berbeda dengan kontes batu akik yang pernah ada sebelumnya. Batu akik yang mendapatkan gelar juara satu hingga ke tiga,  langsung dilelang di tempat lomba.

Kemudian, hasil lelang itu akan disumbangkan kepada sejumlah panti asuhan yang ada di Kota Kolaka. “Perbedaan pertama adalah yang kami ikutkan sebagai peserta lomba adalah perajinnya, biasanya kan lomba batu akik. Nah yang kedua itu batu yang juara segera kita lelang," kata Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka, Jefferdian, Minggu (28/6/2015).

Menurut Jefferdian, hal ini telah disetujui oleh 55 pesera yang ikut dalam kontes tersebut.

Seperti yang telah diberitakan, kontes perajin batu akik ini memang diprakarsai oleh Kejaksaan Negeri Kolaka, yang dirangkaikan dengan Hari Adhiyaksa. Dalam lomba tersebut terdapat tiga penilaian utama, yaitu kekerasan batu, keunikan motif, hingga kerapian kerja.

“Harus terampil perajin ini. Dan setelah juri melakukan seleksi keluarkah lima pemenang, tapi yang kita lelang hanya juara satu hingga tiga. Juara satu Mustamin dengan nilai 903 dan memang motif, kekerasan dan kerapian batunya sangat berkualitas,” kata dia.

Mereka yang mendapatkan juara diberi hadiah uang saku sebagai bentuk pembinaan dan tropi. “Kalau jumlah hadiahnya tidak masalah. Tapi hasil karya seni kami bisa bermanfaat. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini,” kata Mustamin.

Sementara itu, Mustamin mengaku memlombakan batu jenis mekongga yang berasal dari Pegunungan Baula. Paduan warna mengkilap dan kehalusan serta kekerasan batu miliknya memang berhasil membuat dewan juri terpukau. Sebab, secara tampilan dan kualitas, batu berwarna kehijauan ini terlihat sangat bagus.

Kontes perajin batu akik ini dilakukan dalam satu hari saja. Namun dapat menyedot ratusan pengunjung dari dalam dan luar Kota Kolaka. Para perajin dengan lihai menghabiskan beberapa jam waktu di bawah tenda, demi menghasilkan karya terbaik mereka. Batu yang diperlombakan pun hanya jenis lokal dari daerah Kolaka dan Kolaka Timur saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com