Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semut Merah, Mobil Listrik dari Kediri

Kompas.com - 15/06/2015, 07:30 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com
- Para mahasiswa dari jurusan Tekhnik Mesin Politeknik Kota Kediri, Jawa Timur, memamerkan dua jenis kendaraan rakitannya di hadapan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir di Kediri, Minggu (14/6/2015).

Kendaraan itu masing-masing bertenaga penggerak dari listrik dan tenaga surya. Untuk jenis mobil listrik, mereka namakan "Semut Merah" yang dapat melaju dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam.

Tenaga penggeraknya berasal dari tenaga listrik yang tersimpan pada 8 unit baterai yang mampu menghasilkan daya 96 volt. Dengan baterai itu mobil yang dimodifikasi dari jenis sedan Accord ini mampu menempuh jarak sekitar 30 kilometer.

"Kalau baterainya habis, bisa diisi ulang dengan estimasi waktu pengisian 1 jam untuk masing-masing baterai," kata Misbahul Munir, salah satu anggota tim Semut Merah.

Dia menuturkan, kelebihannya, kendaraan itu mampu membawa beban yang lebih berat, yakni hingga 650 kilogram, dengan baterai yang ringan. Beban itu dihitung dari beban bodi kendaraan ditambah dua penumpang. Keuntungan lainnya adalah lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan bertenaga bahan bakar fosil.

Nama Semut Merah, lanjutnya, disematkan pada mobil itu dipilih karena filososi semut sebagai hewan yang berkarakter gotong royong. Masa perakitannya sendiri memakan waktu 3 bulan dan menelan biaya sekitar Rp 60 juta.

Mobil tenaga surya

KOMPAS.com/M Agus Fauzul Hakim Menristek Dikti M Nasir saat melihat mobil tenaga listrik dan mobil tenaga surya hasil rakitan mahasiswa Politeknik Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (14/6/2015).

Sementara itu, nama Surya Victory diberikan untuk mobil tenaga surya. Kendaraan itu murni rakitan sendiri dengan perpaduan antara rangka dari bahan aluminium yang dibalut bodi kendaraan yang terbuat dari fiber. Desain kendaraan itu mirip kapsul obat dan hanya mempunyai 1 tempat duduk.

Tenaga penggeraknya berasal dari tenaga surya. Oleh sebab itu pada kendaraan itu terdapat dua unit papan solar cell yang dapat menghasilkan daya sebesar 36 vol 12 amphere. Kecepatan laju kendaraan hingga mencapai 30 kilometer per jam.

"Kita ngerakitnya selama 2 bulan. Kesulitan utamanya pada saat merancang aja, setelah itu lancar," kata Rafendi, anggota tim Surya Victory.

Menristek Dikti M.Nasir yang tengah dalam lawatan di Kediri, sempat mampir melihat hasil karya para mahasiswa itu. Menteri Nasir mengatakan karya itu jika dikembangkan dengan baik akan menjawab masalah krisis energi yang terus menghantui dewasa ini. Ujar M. Nasir, kendaraan jenis itu bisa menjadi bagian dari modernisasi alat transportasi masa depan.

"Ini adalah mimpi Indonesia di masa mendatang," kata Menristek saat melihat hasil karya para mahasiswa di Kampus 2 Politeknik yang ada di kawasan Selomangkleng, Minggu.

Menteri yang merupakan alumni dari SMAN 1 Kota Kediri ini mendorong agar inovasi terus dilakukan agar karya itu menjadi berdaya guna dan bahkan mempunyai nilai jual.

"Pengembangan harus terus dilakukan," kata Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com