Tertib
Elvin Junaidi, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Balikpapan mengatakan, dalam sebulan, 50-an orang terjaring operasi. Mereka membuang sampah di luar jam yang ditentukan karena beberapa alasan, seperti sekalian mengantar anak atau kelupaan.
”Untuk sanksi, memang belum ada yang didenda hingga Rp 5 juta. Seingat saya, denda terendah yang pernah diputuskan dalam sidang Rp 25.000, sedangkan denda tertinggi Rp 400.000. Karena cukup sering razia, perlahan-lahan, warga ya terbiasa tertib,” kata Elvin.
Warga pendatang yang lantas menetap di Balikpapan merasakan kenyamanan kota tersebut. Lusia Neti, warga Perumahan Taman Sari Bukit Mutiara, yang sudah 10 tahun tinggal di Balikpapan, bahkan menyebut Balikpapan sebagai kota paling tertib dan nyaman.
”Tidak khawatir meninggalkan mobil di parkiran atau di tepi jalan. Juga ketika meninggalkan rumah. Meski demikian, tetap jangan lupa, rumah dan kendaraan dikunci. Jika terpaksa berkendara larut malam, rasanya aman, bahkan untuk urusan mengambil uang di ATM,” ujar Lusia.
Para orangtua yang memiliki anak balita juga nyaman karena Balikpapan punya beberapa taman. Rabu (3/6) sore, Indah (36) membawa Raziq (9 bulan), anaknya, bersantai di Taman Melawai II. Menyusuri trek joging lalu duduk di gazebo kayu yang bersih tanpa sampah.
Taman Melawai 2 ini berdampingan dengan Taman 3 Generasi, dan jalur trekking-nya pun menyambung. Kawasan ini menjadi tempat favorit warga untuk bersantai dan berolahraga atau hanya sekadar mampir. Pepohonan dan tanaman-tanaman dalam kondisi cukup terawat.
Ruang publik berupa taman seperti inilah yang diharapkan warga. Tak heran jika begitu ada waktu, Indah mengendarai sendiri motor dari rumahnya di daerah Batakan, sembari menggendong Raziq. ”Sekitar 14 km pulang-pergi, demi sore hari di taman,” ujar Indah.
Keinginan warga menikmati asrinya bakau primer bisa terpuaskan di Mangrove Center Balikpapan. Pemkot Balikpapan menegaskan komitmennya untuk menjaga lingkungan meskipun membuka diri terhadap industri. Bukan hal mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Kenyamanan yang sudah ada tentu juga diinginkan generasi mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.