Aktivitas serupa banyak dijumpai saat Kompas melintas di jalan penghubung Kecamatan Hu'u dengan kota Dompu. Rumput laut dikeringkan warga di tepi jalan beraspal mulus. Di beberapa tempat, komoditas ini melebar juga sampai ke bagian aspal jalan.
Dalam beberapa tahun terakhir, rumput laut jenis Sargassum sp atau biasa disebut rumput laut coklat menggeliatkan perekonomian masyarakat di desa-desa di sepanjang garis pantai Kecamatan Hu'u yang berada di bibir Teluk Cempi itu.
Sargassum tumbuh secara alami di dasar teluk di bagian selatan Pulau Sumbawa. Warga pun tidak perlu bersusah payah menanam atau memeliharanya. Makin sering dipanen, pertumbuhan rumput laut itu malah makin masif.
Tak berapa lama, suami Suharti, Munawir (36), datang dengan sepeda motor membawa karung tambahan. Menjelang sore, keluarga itu total mengumpulkan tiga karung besar sargassum, kemudian diangkut ke rumah mereka di Desa Nanga Doro, Kecamatan Hu'u.
"Dalam sehari biasanya dapat 50-100 kg rumput laut kering," kata Munawir. Harga rumput laut coklat di desa itu saat ini Rp 1.000 per kg atau termasuk rendah. Saat harga tinggi, berkisar Rp 2.500-Rp 3.000 per kg.
Meski hanya dihargai Rp 1.000 per kg, jumlah itu dirasakan Munawir sudah jauh lebih baik ketimbang penghasilannya dulu sebagai pengumpul kayu bakar. Dengan hasil rumput laut 50-100 kg per hari, dia bisa mengantongi pendapatan Rp 50.000-Rp 100.000 per hari. "Waktu mengumpulkan kayu bakar, hasilnya hanya Rp 10.000-Rp 20.000 per hari," ujarnya.
Menyelam
Setiap pagi Munawir ke pantai mengumpulkan rumput laut bersama Suharti. Ia lalu berenang menuju tempat yang tak jauh dari tepi pantai untuk menyelam hingga kedalaman 10 meter. Bekalnya hanya kacamata selam dan napas panjang untuk mencabuti rumput laut coklat yang hidup menempel di karang-karang di dasar laut.
Rumput laut itu dimasukkan ke karung yang telah diikatkan dengan tali di pinggangnya. Di pantai, sang istri yang menunggu bertugas menarik karung itu ke daratan saat isinya sudah penuh. Sargassum juga menjadi sandaran baru perekonomian warga di Desa Hu'u, ibu kota Kecamatan Hu'u. Thayeb (42) adalah salah satu yang menikmati rezeki dari laut itu selama dua tahun terakhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.