Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2015, 14:44 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Pasar khusus pakaian bekas di Kolaka, Sulawesi Tenggara, hingga saat ini tetap dipadati pengunjung. Larangan dari pemerintah mengenai penjualan pakaian bekas tidak diindahkan oleh penjual, pembeli, dan bahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka.

Irma, misalnya. Salah satu penjual yang ada di pasar pakaian bekas Kolaka tersebut berpendapat, jika larangan tersebut mutlak berlaku di Kolaka, maka akan ada banyak warga yang kehilangan mata pencarian.

“Kalau memang dilarang kita mau kerja apalagi pak. Dan memang juga belum ada imbauan dari pemerintah setempat. Kalau larangan dari pemerintah pusat itu memang kita sudah dengan di televisi. Tapi kan masalahnya adalah kalau dilarang total kita semua kerja apa. Mungkin bagusnya ada solusi yang diberikan kepada kami,” kata Irma, Minggu (15/02/2015).

Senada dengan Irma, pedagang lainnya Amin,  mengatakan, sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini belum ada pelanggan pakaian bekas yang mengeluh terkena penyakit akibat memakai pakaian bekas.

“Ini kan menandakan memang tidak berbahaya. Jadi pada intinya kita tetap menjual pakaian bekas ini,” tegas dia.

Para pedagang mengaku, sekali membuka 'ball' (ikatan karung besar dalam jumlah yang banyak) bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Meski, harga belinya pun mencapai jutaan rupiah.

Di Kolaka dua hari khusus bagi warga untuk berburu pakaian bekas itu, yaitu hari Jumat dan Minggu. Dalam hari tertentu ini, ratusan masyarakat berjibaku mencari pakaian bekas. Pengunjungnya pun datang malai dari pekerja kasar hingga pejabat dan anggota DPRD.

Di tempat yang sama, salah satu pelanggan bernama Ikbal berpendapat, pelarangan menjual pakaian bekas bukan bagian dari solusi. Seharusnya, pemerintah memberikan solusi yang tepat pada pedagang.

“Lagian juga pakain bekas itu kualitasnya bagus dengan harga terjangkau, beda dengan pakaian yang dijual di toko-toko,” kata Ikbal.

Hingga saat ini, petugas Dinas Koperasi dan Perdagangan Kolaka belum bisa memberikan kepastian apakah akan menutup pasar pakaian bekas di Kolaka. “Belum ada perintah pak untuk menutup atau langkah apa yang akan diambil. Jadi sejauh ini memang kita tidak bertindak,” kata salah satu staf Dinas Koperindag Kolaka yang namanya enggan disebutkan saat dihubungi melalui telepon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com