Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dari Semarang Nilai Putusan Kasasi MA Lutfi Hasan Tidak Adil

Kompas.com - 17/09/2014, 00:32 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Mahkamah Agung Senin (15/9/2014) kemarin memutuskan memperberat hukuman Luthfi, dari 16 tahun menjadi 18 tahun penjara. Dalam putusannya, MA juga menyatakan mencabut hak politik Luthfi.

Keputusan MA terhadap mantan presiden PKS itu mengejutkan dan memancing banyak reaksi dari publik, tak terkecuali oleh Joko Widodo alias Jokowi. Ditemui di Ungaran, usai acara pengucapan sumpah pimpinan DPRD Kabupaten semarang masa keanggotaan 2014-2019, Selasa (16/9/2014) pagi, Joko Widodo ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Semarang yang kini akrab dipanggil Jokowi itu mengatakan, putusan MA terhadap Lutfi sangat berlebihan mengingat dalam kasus yang dituduhkan kepada Lutfi tidak terdapat kerugian negara.

"Terlalu berlebihan. Yang pertama substantinya tidak pas, kerugian negara tidak ada. Yang namanya korupsi pejabat negara yang berkaitan adalah kerugian negara," kata pria yang namanya sama dengan presiden terpilih Joko Widodo.

Selain tidak terbukti menimbulkan kerugian negara secara meteriil, menurut Jokowi, vonis kasasi MA tersebut sangat tidak adil karena keterlibatannya dalam kasus korupsi impor daging sapi peran Lutfi sangat kecil dibandingkan terpdana lainnya.

"Yang kedua, pada posisi kapasitasnya itu dibandingkan dengan terpidana yang lainnya, keterlibatan beliau jauh lebih rendah atau juga besarannya obyek (korupsi) terlalu kecil," kata Jokowi.

Melihat fakta-fakta itu, beber Jokowi, dirinya menilai putusan kasasi MA yang mencabut hak politik Lutfi Hasan terlalu mengada-ada. Buktinya, putusan itu tidak pernah diberlakukan terhadap para politisi yang menjadi terpidana kasus koruspsi sebelum-sebelumnya.

"Menurut saya itu mengada-ada. Apa yang menjadi alasan, kenapa kemudian sangat berbeda sekali sikapnya ketika presiden PKS dengan yang lainnya yang banyak itu (malah) tidak ada pencabutan hak politik," kata Jokowi yang untuk kedua kalinya sukses menduduki kursinya di DPRD Kabupaten Semarang itu.

Jokowi menambahkan, melihat putusan Kasasi MA terhadap Lutfi dirinya menyangsikan independensi MA sebagai lembaga peradikan yang tertinggi di Indonesia.

"Mungkin masih ada tangan-tangan yang bermain disana," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com