Perusahaan jasa angkutan umum yang mempunyai trayek Kediri-Blitar-Nganjuk atau antar kota dalam propinsi ini terpaksa mengurangi jumlah armada yang beroperasi. Dari total 50 armada yang aktif, kini yang beroperasi hanya sekitar 30 armada saja.
"Sangat berdampak karena jalannya bis kan pake solar, jadi ya sangat berpengaruh. Kalau gak ada solar ya repot, gak bisa kerja," kata Nani, bagian administrasi PO Kawan Kita, Rabu (27/8/2014).
Nani menuturkan, kondisi ini menambah beban kinerja perusahaan. Selama ini jasa angkutan umum tidak mengalami kenaikan tarif, ditambah juga dengan sepinya konsumen, karena kalah bersaing dengan jumlah sepeda motor di masyarakat. "Harapan kami semoga kondisi ini cepat normal," kata dia.
Sementara itu, Kepala Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengimbau kepada pengelola SPBU agar memberlakukan pembatasan pembelian BBM. Hal itu untuk menghindari pembelian berlebih sekaligus memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan BBM bagi masyarakat.
"Jangan disesuaikan dengan ukuran tangki kendaraan, tapi dibatasi pembeliannya," ucap Kapolres.
Pantauan hingga siang ini, beberapa SPBU masih mengalami kekosongan stok. Kalaupun ada yang masih mempunyai stok, dipastikan terjadinya antrean kendaraan seperti di SPBU Jalan Brigjen Katamso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.