Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon George Mahubessy mengatakan, pusat gempa berada pada lokasi 3,72 Lintang Selatan dan 127,46 Bujur Timur atau 88 kilometer timur laut Buru selatan dengan kedalaman 10 kilometer.
“Titik gempa berada pada 88 kilometer timur laut Buru selatan, 125 kilometer Seram bagian barat dan 76 barat daya Ambon," ujarnya.
Menurutnya, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena berkekuatan di bawah 6 SR. Selain di Kota Ambon, gempa juga dirasakan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, dan Kabupaten Buru serta Buru Selatan.
Gempa yang terjadi sempat membuat panik warga di Kota Ambon. Warga berhamburan keluar rumah mereka karena getaran gempa dirasakan sangat kuat, termasuk orang-orang yang berada di dalam Gedung KPU Maluku.
”Kita lari keluar dari gedung ini karena getarannya sangat kuat sekali,” kata Fandi Watimena di halaman gedung.
Selain Fandi, komisioner dan seluruh pegawai sekretariat KPU Maluku juga panik dan lari berhamburan keluar. Begitu pula sejumlah saksi partai politik dan anggota brimob yang mengamankan jalannya rekapitulasi.
”Getarannya sangat kuat sekali tadi, makanya kita harus lari untuk menyelamatkan diri,” kata seorang anggota JPPR Nurdin Tubaka yang saat itu memantau jalannya rapat pleno rekapitulasi.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami di Indonesia karena terletak di pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia. Lempeng Indo Australia yang masuk ke bawah lempeng Eurasia bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.