“Jumlah pengumpulan sekarang ini masih 800 jutaan,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Kepala Disnakertransduk Jateng, Wika Bintang di Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa (2/4/2014).
Meski sudah terkumpul, uang dari patungan dari masyarakat itu belum mencukupi untuk membayar diyat. Sembari tetap berusaha menggalang dana, Pemprov juga minta agar dalam perkara Satinah tak ada tawar-menawar.
Pihaknya berharap dari delegasi Pemerintah Pusat baik dari Kementerian Luar Negeri maupun utusan khusus, Maftuh Basuni untuk membicarakan negosiasi secara lebih baik. Jika hal tersebut tak dipenuhi, Ganjar mempunyai inisiatif untuk mengadukan kasus ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kalau tidak berhasil, nanti kita bilang sama PBB, dan mari dibicarakan bersama. Apa memang seperti ini teknisnya. Ini ada nyawa di sana, masa negosiasikan soal nyawa seperti itu,” timpal orang nomor satu di Jawa Tengah ini.
Di bandara, Ganjar dan rombongan hendak pergi ke Jakarta sembari menunggu kedatangan Duta Migrant Care, Melanie Subono yang akan singgah selama 48 jam di Jawa Tengah. Di Jateng, melanie ingin mengunjungi secara langsung pihak keluarga Satinah di Ungaran Kabupaten Semarang.
“Saya cuma dengar Melani mau kesini dan bilang mau tengok rumahnya. Kalau begitu, ya tengoklah,” tambahnya.
Rekening peduli Satinah sendiri masih terus dibuka. Pemprov Jateng membuka melalui pintu di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah nomor rekening Bank BRI 032501001406302.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.