“Puluhan honorer K2 yang tidak lolos tersebut melaporkan kejanggalan dari honorer yang lolos. Mereka datang dengan membawa bukti berkas dan saksi-saki bahwa sejumlah honorer K2 yang lolos, datanya 'siluman' alias palsu," jelas Rahman Saleh, salah satu anggota Tim Independen kepada Kompas.com, Selasa.
Menurut Rahman, laporan puluhan honor tersebut bermacam-macam. Ada yang melaporkan data fiktif, ada pula laporan soal oknum anggota DPRD Kota Parepare yang ikut bermain dan meminta uang dari sejumlah honorer yang lulus sekitar Rp 80 juta.
“Beberapa honorer bahkan mengaku dimintai uang sekira Rp 80 juta dari sejumlah oknum anggota DPRD Kota Parepare karena lolos dalam seleksi CPNS K2 yang dilaksanakan belum lama ini," ungkap Rahman.
Anggota Tim Independen lainnya, Ruslan yang juga Ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kota Parepare mengungkapkan, ada juga beberapa honorer yang baru bekerja, tetapi bisa lolos tes CPNS K2.
“Jadi K2 ini memang aneh. Honorer yang baru saja bekerja, eh tiba-tiba saja lolos karena hanya mempunyai keluarga pejabat di Pemkot Parepare, atau anggota DPRD," kata Ruslan.
Rencananya, Tim Independen akan membuka layanan pengaduan tentang penerimaan CPNS honorer K2 selama lima hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.