Kejadian ini membuat warga khawatir bahwa terdapat wabah flu burung. Pejabat sementara Kepala Desa Rawa Indah, Tohir Saputro, menjelaskan, kematian unggas itu berawal dari ternak milik Suwarno, seorang warganya. Hal yang sama kemudian terjadi pada ternak lain di wilayah tersebut.
"Kondisi ini membuat warga takut akan wabah flu burung, makanya saya langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan," kata Tohir, Kamis (13/3/2014).
Salah seorang anggota tim Balai Vertiner Provinsi Lampung, drh Sulisnawati, mengunjungi lokasi. Ia mengatakan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan apakah kematian ribuan unggas ini akibat terpapar virus flu burung atau tidak.
"Kita tidak bisa memastikan dari sekarang. Namun jika dilihat dari ciri-cirinya, memang diduga mengidap virus flu burung," kata Sulisnawati.
Selain melakukan pemantauan di Desa Rawa Indah, petugas dari dinas kesehatan juga membawa beberapa sampel bangkai unggas, antara lain organ dalam, dan satu unggas dalam kondisi lemah.
Menurut pemerintah desa, matinya ribuan unggas di desa itu terjadi sejak Rabu (12/3/2014). Bangkai unggas dibuang oleh pemiliknya dengan cara dikubur, bukan dibakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.