Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pelantikan Rektor, Mahasiswa Unsulbar Blokade Kampus

Kompas.com - 09/01/2014, 15:53 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


MAJENE, KOMPAS.com
- Aksi blokade kampus Universitas Sulawesi Barat di Majene, Sulawesi Barat, berlangsung ricuh, Kamis (9/1/2014). Ratusan kubu mahasiswa pendukung mantan rektor lama yang menolak pelantikan rektor baru, Aksan Jamaluddin, terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian saat memblokade kampus Unsulbar hingga aktivitas perkuliahan sebulan terakhir tak berjalan.

Perseteruan ini terjadi antara mahasiswa pendukung rektor lama, Muin Liwa yang diangkat melalaui rapat senat, dengan rektor baru, Aksan Jamaludin yang dilantik Mendiknas Muh Nuh.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para mahasiswa nekat menutup seluruh aktivitas kampus Unsulbar hingga kedua belah pihak menghasilkan keputusan baru tentang kepemimpinan rektor. Meski tak melakukan perlawanan, namun sejumlah mahasiswa yang dituding mengoordinasi aksi blokade kampus, ditangkap dan digiring meninggalkan kampus Unsulbar.

Sementara mahasiswa yang terlibat aksi blokade kampus juga diusir petugas ke luar kampus. Lalu blokade jalan-jalan menuju kampus dibuka paksa petugas. Setelah petugas meninggalkan kampus, sebagian mahasiswa kembali memblokade jalan menuju kampus. Sejumlah ruangan di gedung Unsulbar disegel.

Perseteruan dua kubu mahasiswa dan dosen sejak Unsulbar ditetapkan sebagai universitas negeri dan mengangkat rektor baru, praktis perkulaihan di kampus yang baru seumjur jagung ini tak bisa berjalan efektif. Kedua kubu hanya saling membalas aksi.

Mulyadi, mahasiswa dari kubu rektor lama Muin Liwa menegaskan, pihaknya akan terus melakukan aksi blokade jalan sampai kedua belah pihak menemukan kata sepakat soal kepemimpinan rektor Unsulbar.

“Kami akan terus memblokade aktivitas perkuliahan sampai kedua belah pihak menggelar pertemuan dan menemukan kesepakatan,” ujar Mulyadi.

Sejumlah orangtua mahasiswa yang merasa anaknya dirugikan dengan adanya konflik internal kampus ini, menilai, seharusnya ada pihak seperti pemda, memfasilitasi pertemuan kedua kubu agar masalah ini tidak berlarut-larut dan berkepenjangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com