Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digaji Rp 100.000 Per Bulan, Pegawai BPJS Mengundurkan Diri

Kompas.com - 08/01/2014, 15:27 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Mantan petugas operator Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tasikmalaya Unit RSUD Kota Tasikmalaya, Yana Mulyana, mengaku setiap bulannya hanya digaji Rp 100.000. Karena itu, ia memutuskan mengundurkan diri karena pekerjaannya tak sebanding dengan penghasilan.

"Saya setiap bulannya sebagai pegawai honorer hanya digaji oleh PT Askes yang sekarang jadi BPJS Rp 100.000. Setiap saya mengambil gaji, diharuskan menandatangani kuitansi kosong. Itu sudah berjalan selama tiga tahun saya bekerja di sana," jelas Yana kepada wartawan di sekitar RSUD Kota Tasikmalaya, Rabu (8/1/2014).

Yana menilai, setelah terjadi perubahan nama dari Askes menjadi BPJS, pekerjaannya semakin menumpuk karena pemohon kian banyak. Ia pun saat bekerja wajib datang setiap hari ke kantornya pada pukul 05.00 dini hari. "Sekarang saya mendingan kembali ke pekerjaan dulu menjadi tukang isi galon air mineral saja," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Tasikmalaya Wasisto Hidayat menyatakan, pihaknya telah memerintahkan bawahannya untuk memantau dan mengevaluasi pelayanan BPJS di rumah sakit. Ia pun mengaku siap memberikan tambahan pegawai bantuan jika pihak BPJS di rumah sakit kekurangan karyawan.

"Dengan ada kejadian tadi, saya telah memerintahkan wakil direktur untuk setiap seminggu sekali mengevaluasi pelayanannya," kata Wasisto.

Pihak rumah sakit mengaku kebanjiran pasien pasca-pemberlakuan BPJS awal Januari lalu. Namun, Wasisto mengaku sampai sekarang pihaknya masih bisa memberikan pelayanan prima kepada setiap pasiennya.

"Kalau jumlah pasien bertambah banyak setiap harinya di sini. Kenapa para pasien memilih ke sini, soalnya kebetulan peralatan serta sarana prasarana rumah sakit sangat lengkap," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, ratusan pemohon jaminan kesehatan nasional melalui kantor BPJS Unit RSUD Kota Tasikmalaya mengamuk akibat pelayanan yang terbengkalai. Para pemohon kecewa karena fasilitas kantor rusak dan petugas operatornya ada yang mengundurkan diri.

Beberapa pemohon yang antre sejak pagi meluapkan kekecewaannya dengan memukul mesin antrean loket otomatis. Bahkan, salah seorang dari mereka mencoret-coret monitor mesin tersebut. Para pemohon ada yang mengaku datang sejak subuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com