Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemohon Kartu BPJS di Tasikmalaya Mengamuk

Kompas.com - 08/01/2014, 13:15 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Ratusan pemohon jaminan kesehatan nasional melalui kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Unit RSUD Kota Tasikmalaya mengamuk karena tidak terlayani dengan baik, Rabu (8/1/2014). Para pemohon kecewa karena fasilitas kantor rusak dan petugas operator tidak di tempat.

Pantauan Kompas.com, beberapa pemohon yang mengantre sejak pagi meluapkan kekecewaannya dengan memukul mesin antrean loket otomatis. Bahkan, salah seorang dari mereka mencorat-coret monitor mesin tersebut.

Sejumlah pemohon mengaku datang sejak subuh, tetapi hingga siang mereka belum juga dilayani. Antrean pemohon pun sampai sekarang masih terjadi di kantor unit tersebut.

Salah seorang pemohon, Dian Sulastri (42), mengatakan, dia datang mengantre untuk mendapatkan kartu BPJS di tempat sama sejak kemarin. Namun, mereka kecewa karena tidak terlayani.

"Saya pun datang lagi tadi subuh sekitar jam lima karena dulu selalu buka pagi sekali. Eh, tadi bukanya jam delapan dan sudah banyak yang antre. Setelah dibuka, petugasnya tidak ada dan mesin antrean macet. Warga yang menunggu pun langsung mengamuk dan merusak mesin antrean. Kaca kantor juga sempat dipukul-pukul tadi," ungkap Dian di lokasi kejadian, Rabu (8/1/2014).

Dian bersama para pemohon lainnya terpaksa menunggu petugas pengganti. Setelah pelayanan mulai berjalan sejak pukul 10.00 WIB, sempat terjadi kericuhan antar pemohon yang telah menumpuk sejak pagi.

"Sudah buka tadi, di sini langsung ricuh semuanya ingin yang pertama dilayani. Saya jadi takut dan menunggu saja dulu. Nanti setelah agak lengang baru akan ke sana lagi," kata Dian.

Sementara itu, Kepala BPJS Tasikmalaya Annurman Huda membenarkan ada kerusakan mesin antrean otomatis di kantor pelayanan BPJS di RSUD Kota Tasikmalaya. Dia pun memerintahkan stafnya untuk membantu pelayanan di lokasi tersebut. "Saya jamin kerusakan hal yang sama tidak akan terulang lagi," ungkap dia.

Terkait tidak ada petugas operator yang melayani pemohon BPJS di rumah sakit itu, Annurman beralasan ada beberapa petugas honorer yang mengundurkan diri.

"Kalau yang mengundurkan diri itu bukan dari BPJS, tapi itu adalah honorer yang dulunya direkrut rumah sakit dan diperbantukan di kami. Kalau pegawai BPJS semuanya memakai seragam, Pak," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com