Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kelangkaan, Pengusaha Gas Tasik Minta Tambah Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 06/01/2014, 18:49 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Ketua Hiswana Migas Tasikmalaya Wawan Suganda menyatakan, pihaknya khawatir gas bersubsidi 3 kilogram di wilayah Priangan Timur akan berkurang. Hal ini menyusul munculnya peralihan penggunaan gas dari ukuran 12 kilogram ke 3 kilogram, setelah kenaikan harga gas nonsubsidi.

"Makanya, kami meminta ditambah pasokan gas 3 kilogram sebanyak 100 persen dari biasanya ke Pertamina. Soalnya, para pengguna gas 12 kilogram beralih pemakaiannya ke gas bersubsidi," jelas Wawan kepada wartawan di kantornya, Senin (6/1/2014).

Penambahan pasokan ini, kata Wawan, untuk memenuhi kebutuhan gas masyarakat di lima wilayah Priangan Timur, yaitu Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, serta Pangandaran.

"Biasanya kami para pengusaha yang tergabung dalam Hiswana hanya mendapatkan 170 truk per harinya, atau sebanyak 95.200 tabung. Kemarin sudah ditambah dengan jumlah sama untuk mengantisipasi kelangkaan gas di lima daerah Priangan Timur," ungkap Wawan.

Wawan menambahkan, sebelumnya pihaknya tidak diberitahu adanya kenaikan harga gas nonsubsidi yang berlaku mulai awal bulan ini. Namun, setelah terjadi kenaikan harga, pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintah setempat untuk mengantisipasi kelangkaan gas.

"Kenaikan harga gas 12 kilogram ini sebelumnya kami tidak diberitahu. Tapi, beruntung pemerintah dan aparat kepolisian langsung proaktif terhadap situasi ini," tambah Wawan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Wijonarko menyatakan, pihaknya meminta kepada semua pengusaha dan masyarakat agar tidak memanfaatkan situasi ini untuk mengeruk keuntungan pribadi. Kepolisian pun sedang mengawasi adanya bentuk kecurangan gas di masyarakat, terutama penyuntikan gas bersubsidi 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram.

"Kepada para distributor dan agen-agen dilarang untuk berbuat curang dan memanfaatkan kenaikan harga gas nonsubsidi. Terutama menimbun, mengurangi timbangan, dan menyuntikkan isi gas 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram," ungkap dia.

Hal yang sama dikatakan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum. Uu menyatakan akan langsung mencabut izin usaha perusahaan apabila diketahui ada pengusaha yang curang dan nakal dalam menjualbelikan gas. "Kami tak segan-segan akan mencabut SIUP perusahaan yang diketahui menjual gas dengan curang dan melakukan penimbunan," singkat Uu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com