Ridwan Kamil: Ribuan Relawan Siap Bantu Membuat Biopori

"Kita mempunyai ribuan relawan untuk membuat lubang biopori di seluruh wilayah di Bandung," kata Ridwan Kamil seusai meluncurkan gerakan sejuta biopori di di Taman Tegalega, Jalan Otto Iskandardinata, Bandung, Jumat (20/12/2013).

Ridwan mengatakan, pihaknya sudah mempunyai tiga kelompok relawan yang akan membantu menyukseskan program sejuta biopori di tahun ini. Pertama adalah kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bandung, kader Keluarga Berencana (KB), dan relawan yang mendaftar via SMS serta online.

"Kita punya tiga jenis relawan, pertama dari kader ibu-ibu PKK yang jelas-jelas sudah aktif di lingkungannya. Kedua, dari kader Keluarga Berencana (KB), dan ketiga 6.800 relawan yang mendaftar melalui SMS dan via online," katanya.

Wali Kota yang akrab dipanggi RK oleh warga Bandung ini mengaku tidak mempermasalahkan jika ada warga Bandung yang tidak berpartisipasi dalam menyukseskan program sejuta biopori ini.

"Jadi, warga Bandung tidak mampu atau tidak mau berpartisipasi membuat biopori di RT-nya masing-masing, ya, enggak masalah. Da, ini mah sifatnya sukarela. Oleh karena itu, kita mengandalkan tiga jenis relawan," katanya.

Menurutnya, gerakan sejuta biopori ini basisnya harus berada di tingkat RT karena sistem organisasi kepemerintahannya bercabang.

Seperti diberitakan sebelumnya, RK menargetkan sejuta biopori terbentuk di Bandung dalam satu minggu. "Targetnya enam hari, mulai hari ini, tanggal 20, besok tanggal 21, 22, 23, 24, dan 25. Dengan harapan, ya itu tadi, kalau satu RT bisa (membuat) 120 lubang, kalikan dengan 9.691 RT, itu bisa sejuta," katanya.

Sementara itu, untuk RT terkompak dalam membuat biopori akan diberi hadiah berlibur ke Trans Studio Mall dan PT Dirgantara Indonesia. "Saya akan ajak jalan-jalan rombongan RT pembuat biopori terbaik dan terkompak," katanya.

Ridwan menambahkan, gerakan ini dilakukan bukan untuk kali ini saja, melainkan akan berlanjut sampai tahun berikutnya. "Ya, jadi tidak akan kali, tapi akan berlanjut. Ya, dalam satu tahun paling dua kali gerakan. Makanya, sekarang ini kita uji coba dulu, gerakan ini efektif apa tidak," pungkasnya.