"Kita hari ini sudah memberangkatkan dua personel ke rumah orangtua almarhum Fikri di Mataram. Menemui keluarga untuk menyakinkan dan merayu pihak keluarga memberikan izin kita melakukan otopsi jenazah Fikri," kata Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta, Senin (16/12/2013), ditemui saat memimpin langsung pemeriksaan 114 saksi peserta KBD di ITN Malang.
Seperti diberitakan, Fikri merupakan mahasiswa Jurusan Planologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang meninggal ketika mengikuti Kemah Bakti Desa (KBD) di Goa Cina, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, pada 12 Oktober lalu.
Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan berharap dua anggotanya tersebut mampu memberikan keterangan dan membujuk keluarga Fikri untuk memberikan izin membongkar makam Fikri demi kepentingan otopsi.
"Karena kepentingan otopsi itu demi mengungkap kasus almarhum Fikri. Dapat membantu proses penyidikan. Karena otopsi itu merupakan bagian alat bukti yang harus didapatkan polisi," jelasnya.
Selama ini keluarga Fikri menolak jenazah Fikri diotopsi karena menghormati adat dan budaya setempat. Namun, polisi berusaha melakukan pendekatan dengan bertemu kedua orangtua Fikri secara langsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.