Informasi yang dihimpun Kompas.com dari Saparua menunjukkan pembakaran terhadap posko TNI tersebut terjadi setelah seorang warga setempat dianiaya oleh sejumlah oknum TNI 731 Kabaresi yang bertugas di kawasan itu. Warga yang marah lantas melampiaskan emosinya dengan merusak dan membakar pos TNI tersebut.
Saat ini warga yang menjadi korban penganiayaan aparat TNI tersebut tengah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Kota Ambon akibat luka yang dideritanya. "Warga marah dan merusak serta membakar pos TNI karena sejumlah oknum TNI menganiaya seorang warga desa di sini," kata sumber tersebut.
Pangdam XXVI Pattimura Mayjen TNI Eko Wiratmoko yang dihubungi Kompas.com, Selasa sore, membenarkan bahwa sejumlah oknum anggota TNI 731 Kabaresi telah menganiaya warga desa setempat. Dia juga mengakui jika warga setempat telah merusak fasilitas TNI yang berada di kawasan tersebut. Namun, dia membantah jika yang dirusak adalah pos TNI.
"Memang benar ada tiga oknum anggota TNI yang telah memukuli warga di sana (Haria). Dia dipukuli karena diduga mencuri handphone milik prajurit. Saya juga baru dilaporkan terkait peristiwa ini," ungkap Eko.
Eko menjelaskan, pemuda desa itu dianiaya karena sering mabuk dan memprovokasi warga untuk membakar pos TNI yang berada di desa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.