Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Penghubung Simalungun-Asahan Putus

Kompas.com - 09/11/2013, 18:30 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Asahan, tepatnya di Kilometer 20 Jalan Asahan, Kampung Tempel, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, putus pada Sabtu (9/11/2013). Kondisi jalan beraspal sepanjang 100 meter dan lebar 8 meter ambrol ke dasar parit yang ada di sisi jalan.

Untungnya, masih ada sisa jalan selebar 1 meter di sisi jalan dekat perkampungan warga sehingga pengendara sepeda motor dan pejalan kaki masih bisa melintas. Namun, para pengendara harus berhati-hati akibat kondisi jalan yang rapuh. Sementara kendaraan roda empat atau lebih tidak bisa melintas.

Beberapa warga sekitar mengaku khawatir dengan kondisi jalan yang ambrol itu. Pasalnya, air parit di sisi jalan bisa menggerus tanah di permukiman warga di Kampung Tempel. Jalan yang ambrol itu hanya beberapa meter dari perkampungan warga.

“Jalan ambrol dan putus karena air parit yang terus menggerus dinding jalan. Kami kuatir, air parit terus menggerus dinding jalan dan tanah di permukiman kami,” kata Ramadhan Lumbangaol (40), warga Kampung Tempel yang rumahnya persis di depan jalan ambrol.

Menurut Lumbangaol, penyebab jalan ambrol akibat ulah PT S, perusahaan perkebunan yang berada di daerah tersebut. PT S membuat parit diantara kebun dan jalan.

“Akibat hujan yang turun dalam beberapa hari membuat air di saluran parit membesar dan menghajar dinding jalan,” katanya.

Ainun (40), warga Kampung Tempel lainnya juga mengaku khawatir jika rumahnya yang tak jauh dari jalan akan ikut ambrol. “Sangat kuatir. Kalau tanah dan rumah kami ikut ambles, siapa yang bertanggung jawab?,” ujarnya.

Warga sekitar sangat berharap pemerintah secepatnya memperbaiki jalan. Pasalnya, saat ini tengah masuk musim hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun Jansardion Purba saat meninjau lokasi jalan ambrol mengaku kesal atas ketidakpedulian PT S terhadap kondisi jalan yang semakin parah. Menurutnya, pembuatan parit antara kebun dan jalan mengakibatkan aliran air terus menggerus jalan.

“Pernah kita Pemerintah Kabupaten Simalungun membuat jembatan bailey di sekitar jalan ini. Saat kita minta mereka (PT S) memberikan bantuan pembangunan jembatan, mereka tidak mau tahu,” kata Purba.

Terkait sikap perusahaan itu, tambahnya, Pemkab tidak akan memberikan rekomendasi nantinya ketika PT S mengajukan perpanjangan ijin hak guna usaha (HGU). Adapun terkait perbaikan jalan, menurut Purba, pihaknya sudah melaporkan ke Pemprov Sumut mengenai rusaknya jalan yang terjadi dalam tiga tahun terakhir. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi.

“Kita sudah laporkan kondisi jalan ini ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat. Sebelumnya beberapa upaya kita lakukan, di antaranya mengalihkan saluran air ke parit. Namun, tidak maksimal karena dana dari APBD Kabupaten Simalungun cukup terbatas,” ucap Purba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com