Selain memblokir jalan warga juga menghentikan laju truk yang mengangkut batu bara, warga hanya mengizinkan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil yang boleh melintasi jalan tersebut.
Arwin Effendi, perwakilan masyarakat tersebut, ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes masyarakat terhadap pemnerintah dan perusahaan atas ketidakpedulian mereka terhadap masyarakat.
"Seharusnya pemerintah dan pengusaha angkutan batu bara menyadari atas tingginya aktivitas pengangkutan batu bara dari tambang menuju pelabuhan yang melewati permukiman warga tersebut mengakibatkan jalan rusak parah. Mereka seharusnya peduli dengan memperbaiki jalan itu," kata Arwin.
Masyarakat mengancam tidak akan membuka blokade jalan sebelum pemerintah dan perusahaan angkutan batu bara bersedia untuk memperbaiki jalan tersebut. Warga menyatakan, kondisi jalan yang rusak parah akibat aktivitas pengangkutan batu bara itu telah mereka sampaikan kepada pemerintah untuk segera diperbaiki. Namun, selama 10 bulan, jalan tersebut tetap dalam kondisi rusak parah.
Akibat kerusakan itu, bila musim kemarau, maka debu-debu berterbangan hingga masuk ke rumah warga dan mengotori peralatan dapur warga setempat. Begitu juga ketika musim hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.