Kuburan Massal Korban Tsunami Dipadati Peziarah

Kantor berita Antara melaporkan, peziarah yang datang dari berbagai daerah mendatangi kuburan massal korban tsunami sejak pagi hingga sore hari. Umumnya mereka datang dengan membawa sanak famili untuk berdoa di kuburan korban bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004.

"Setiap tahun setelah sembahyang Idul Fitri, saya selalu berziarah ke kuburan massal ini," kata Usman (48).

Korban bencana tsunami yang pernah berdomisili di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa kehilangan istri, dua anak dan mertua saat bencana yang meluluhlantakkan kota Banda Aceh itu.

Peziarah lainnya, Zahara (35), mengatakan sudah menjadi tradisi setiap hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha selalu mendoakan orangtua dan adik-adiknya yang menjadi korban bencana.

"Saya punya firasat kedua orangtua dan adik-adik saya dikuburkan di kuburan massal Ulee Lheu ini," kata warga yang kini berdomisili di Lampeunerut, Kabupaten Aceh Besar.

Gempa dan tsunami melanda pesisir pantai di 13 kabupaten dan kota Provinsi Aceh itu pada 26 Desember 2004. Bencana itu menyebabkan sekitar 200.000 lebih warga meningggal dan merusak berbagai sarana dan prasarana serta infrastrukstur.